Senin, 15 September 2014

geografi sosial kesehatan dan keluarga berencana



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Kepadatan penduduk yang terjadi tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB.
“Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi” (Depkes RI, 1998).
Jumlah penduduk Indonesia menurut hasil sensus 1980 adalah 147 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan penduduk 2,34% per tahun. Salah satu sebab begitu cepatnya pertumbuhan penduduk Indonesia adalah suatu kelalaian yang dilakukan sebelum 1949 yaitu pada zaman pemerintah colonial Belanda serta adanya gerakan yang menyetujui kelahiran pada zaman Soekarno. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah kependudukan di Indonesia pada saat ini, pemerintah Indonesia mengambil kebijaksanaan dalam bidang kependudukan yang berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya, yaitu “ Anti Natalis” suatu kebijakan yang berusaha untuk menekan kelahiran serendah mungkin.


B.   Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Dari Keluarga Berencana
2.      Apa Tujuan Dan Manfaat Keluarga Berencana
3.       Apa Ukuran –Ukuran Keluarga Berencana
4.       Macam – Macam Jenis Kontrasepsi
5.      Manfaat Keluarga Berencana(KB) Untuk Kesehatan
6.      Dampak Positif Dan Negatif Keluarga Berencana
7.      Keluarga Berencana Dan Kependudukan Di Indonesia


C.   Tujuan
1.      Mengetahui penegrtian dari Keluarga Berencana
2.      Mengetahui Tujuan dan Manfaat Keluarga Berencana
3.      Mengetahui Ukuran- Ukuran Keluarga Berencana
4.      Mengetahui Macam- Macam Jenis Kontrasepsi
5.      Mengetahui Manfaat KB Untuk Kesehatan
6.      Mengetahui Dampak Positif dan Neatif KB
7.      Mengetahui Keluarga Berencan dan Kependudukan Indonesia






BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Keluarga Berencana ( KB)
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.
Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan aktor pendukung lainnya. /ntuk mempunyai sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila  pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB berkurang(Notoatmojo, 2003)
Istilah yang banyak digunakan dalam kegiatan keluarga berencana adalah;
1.      Akseptor KB ( Peserta Keluarga Berencana )
Pasangan usia subur dimana salah seorang dari padanya menggunakan salah satu cara/alat kontrepsesi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun nonprogram.
2.      Akseptor Baru
Pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah satu cara /alat kontrasepsi setelah merek berakhir masa kehamilannya ( baik kehamilan yang berakhir dengan keguguran, lahir mati maupun yang menghasilkan lahir hidup).

3.      Pasangan Usia Subur
Pasangan usia subur batasan umur yang digunakan disini adalah 15 sampai 44 tahun, dan bahkan 15-49 tahun. Hal ini tidak berarti berbeda dengan perhitungan fertilitas yang menggunakan batasan 15- 49 tahun, tetapi dalam kegiatan ini keluarga berencana mereka yang berada pada kelompok 45-49 bukan merupakan sasaran keluarga berencana lagi.
4.      Cara Kontrasepsi Modren
Cara alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan.
5.      Current User (Peserta KB Aktif)
Pasangan usia subur yang pada saat ini masih menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi.
6.      Even User
Pasangan usia subur yang pernah menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi, baik sekarang masih menggunakan salah satu cara ataupun tidak menggunakan lagi.
7.      Akseptor Aktif Kembali
Pasangan usia subur yang telah berhenti menggunkan selama 3 buan atau lebih yang tidak diselingi oleh suatu kehamilan dan kembali menggunkan cara kontrasepsi, baik dengan cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti atau istirahat paling kurang 3 bulan berturut-turut dan bukan karena hamil.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi maka wanita sebagai penerima kesehatan anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga. Supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda.
Oleh sebab itu wanita harus di beri perhatian sebab:
1.      Wanita mengahadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya
2.      Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandungnya dan dilahirkan
3.      Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “pembangunan “ seperti program KB dan pengendalian jumlah penduduk
4.      Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda internasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil konfrensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan.
5.      Masi adanya kebiasaan tradisional yang merugikan baik bagi kesehatan perempuan secara umum maupun bagi perempuan hamil
6.      Di berbagai dunia maih terjadi berbagai deskriminasi yang berdampak negative terhadap kesehatan dan hak reproduksi perempuan
7.      Adanya ketidaksetraan bagi perempuan dalam agen pendidikan,pekerjaan, pengambilan keputusan dan sumber daya yang tersedia
8.      Berdasarkan pemikiran diatas kesehatan wanita merupakan aspek paling penting disebabkan pengaruh pada kesehatan anak-anak. Oleh sebab itu, pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhan dimana ia sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri.
Ø Landasan hukum Keluarga Berencana di Indonesia 
1)      Tap MPR No.IV/1999 tentang GBHN
2)       Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
3)       Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
4)      Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
5)       Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara
6)      Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional
7)      peraturan pemerintah no. 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan Pembangunan keluarga Sejahtera
8)       Peraturan pemerintah no 27 tahun tahun 1994tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan
9)       Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
10)   Keputusan Presiden No. 09 tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
11)   Keputusan Presiden No. 110 tahun 2001
12)   Peraturan Presiden No.7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJM) 2004-2009
13)   Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala BKKBN No.10/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Pusat
14)   Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala BKKBN No.74/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Tata Kerja BKKBN Provinsi dan kabupaten/Kota
15)   Keputusan Kepala BKKBN No. 159/HK-010/B5/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Provinsi Irian jaya Barat
16)   Keputusan Kepala BKKBN no. 182/HK-010/B5/2005 Organisasi dan tata Kerja BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dan provinsi Sulawesi Barat.





B.   Tujuan dan Manfaat dari keluarga Berencana
Ø  Tujuan dari Keluarga Berencana ;
v  Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
v   Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
v  Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
v  Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
v  Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
v  Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

Ø  Manfaat dari keluarga Berencana

v  Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.
v  Wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan yang buruk. Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau meninggal selama kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan (misalnya lahir dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap tahun, jika semua wanita yang tidak ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi sebagian besar di negara berkembang di mana cakupan kontrasepsi rendah.
v   Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan meraih pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak berisiko hamil. Karena kegiatan ini umumnya meningkatkan status perempuan dalam masyarakat, kontrasepsi secara tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status perempuan.
v  Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan (yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko penyakit radang panggul.
v  Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi aborsi.
v   Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan mengapa mereka menikah.
 Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung telah mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak.
C.   Ukuran –Ukuran Keluarga Berencana
Beberapa ukuran KB yang dikenal dalam pelaksanaan kegiatan KB seperti:
1.      Angka kelangsungan ( CR)
2.      Peserta KB aktif (CU)
3.      Bulan pasangan perlindungan atau tahun pasangan perlindungan
4.      Perkiraan penurunan fertilitas akibat pelaksanaan KB
Ukuran – ukuran ini bukan merupakan ukuran yang mutlak terpisah antara satu dengan lainnya, tetapi ada kaitannya dan saling berhubungan antara satu dan lainnya( ukuran yang satu diperlukan untuk perhitungan ukuran lainnya).
D.   Macam – macam Jenis Kontrasepsi
1.    Kontrasepsi sederhana tanpa alat
·         Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya keluar.
·         Pantang Berkala (sistem berkala)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa subur.Selain sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan.
2.  Kontrasepsi sederhana dengan alat
a.    Kondom
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA_anP6y7WoRkv9t7a8KPjSk6w6Pw-51oYK6rg_bEy-f1NTu6WIUyuLDPPJkaWQJPyYx3WaRP63MJUxcwas859RWkFmusVuXNf6HnG5zhY9G2HXngg1olg1HHNOeWgWw6rpUvw22tSnwOL/s320/Untitled.png
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS
Manfaat pemakaian kontrasepsi kondom :
1.      Efektif bila digunakan dengan benar
2.      Tidak mengganggu produksi ASI
3.      Tidak mengganggu kesehatan klien
4.      Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5.      Murah dan dapat dibeli secara umum
6.      Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
7.      Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
b.    Diafragma
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghP-TjE7xhK4vMshT2T4dVdsAIaLkjn2Ox6wgJe-COwGqGSlD4a2jp7Gf5QojCbqn4FSf1JuECVeskGVzDkMqqmC9fYel7LchNN4haxKjMZHyD_Dvwki1bHRhC38BW9P7a4fflCPZ3D9np/s320/New+Picture.png
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
1.      Flat spring (flat metal band)
2.      Coil spring (coiled wire)
3.      Arching spring)
Cara kerja kontrasepsi diafragma :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
1.      Efektif bila digunakan dengan benar
2.      Tidak mengganggu produksi ASI
3.      Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
4.      Tidak mengganggu kesehatan klien
5.      Tidak mengganggu kesehatan sistemik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSlSh93sLkpJqp4zHBc7-kfgFm0TlotATktqnQvfijD9yyEXXQbYJfWa1cbjh80ZBnFqQLMdACXRYUEPxrUC50lOU1DA5S9mNfGVluB-fb2QHu9oXVNk-Lm-SrGx32eUdsaiVz3oCsRJn0/s320/New+Picture+%25281%2529.pngc.    Spermisida






Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Jenis kontrasepsi spermasida :
a)      Aerosol
b)       Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
c)      Krim
Cara kerja kontrasepsi spermisida :
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Manfaat kontrasepsi spermisida :
1.      Efektif seketika (busa dan krim)
2.      Tidak mengganggu produksi ASI
3.      Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
4.      Tidak mengganggu kesehatan klien
5.      Tidak mempunyai pengaruh sistemik
6.      Mudah digunakan
7.      Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
8.      Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
d.    KB Suntik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7baWKk_RzYimZiHdtbxmQpDYsMn-e3WxEfbTXo-WtlrHlCjLTv3oSfup3nvCXGsjpYZVh7RCE0iE-Kxgf4SY-wMhQb3Qhyphenhyphen5s8ORzGOJecbYo8oj8AbSvGSwJXVcdF12fRzc9v5ZbRD9pv/s320/New+Picture+%282%29.png




Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal  
1.      KB Suntik 1 bulan (kombinasi)
Adalah 25 mg Depo medroksiprogestreon asetat dan 5 mg esestradiol sipionat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali (Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat dan 5mg Estradional Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali
Keuntungan menggunakan KB Suntik
·         Praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%.
·         Tidak membatasi umur
·         Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui

Kerugian menggunakan KB Suntik
·         Di bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual, pendarahan berupa bercak di antara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara
·         Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS
Indikasi:
§  Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif
§  Ibu hamil atau diduga hamil
§  Pendarahan vaginal tanpa sebab
§  Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan kencing manis
§  Sedang menyusui kurang dari 6 minggu
§  Penderita kanker payudara
2.      KB  Suntikan 3 bulan.
Depo Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.

Keuntungan KB suntik 3 bulan
·         Resiko terhadap kesehatan kecil.
·         Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
·         Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
·         Jangka panjang
·         Efek samping sangat kecil
·         Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Kerugian KB suntik 3 bulan
a)      Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b)      Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c)      Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d)     Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e)      Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f)       Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g)      Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
e.    KB Pil
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJXO1z1PYqkrfhSt0YE2vxlVZR9-ozwClAWPvfCY633YUh8OHfEL3vD1lzfAlNySOo_miFfhjzynSOJLOl3wzf1WVd6V-P7OhpY4-RhMlaRc_wQt7kxdXN_gqCYDdByaL4Q9RSi0X0SLj3/s320/New+Picture+%283%29.png





Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Jenis-jenis kontrasepsi Pil
1)      Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan  mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan,dan
hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.
Jenis – jenis pil kombinasi:
  1. Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
  2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dua dosis yang berbeda adalah estrogen dan progesteron, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
  3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam tiga dosis yang berbeda adalah mengandung berbagai dosis progestin. Pada sejumlah jenis obat tertentu, dosis estrogen didalam ke 21 pil aktif bervariasi. Maksud dari variasi ini adalah mempertahankan besarnya dosis pada pasien serendah mungkin selama siklus dengan tingkat kemampuan dalam pencegahan kehamilan yang setara
2)      .Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
a)      Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).


b)      Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.
f.     AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhDlX6a-WYGWCTsqcqRM6X7zdwJRdLAjlkOW2E3EJBkLJxHjvVzTaKEgCYLCbt58StfeKTORksXbOVVLcVth3KxSgxFz6OdF8OHP41wmKX3_ktWwtZJArZUDl9-WsAS-w5USXRXDfRYEoI/s320/New+Picture+%284%29.png
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.

Jenis-jenis AKDR :
a.       Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. 
b.      Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
c.       Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
d.      Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
g.    Kontrasepsi Implant
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1RO65gyLmgOSzqlGScHGKxMsZCGDoZ-N468C1qrPE6zSKra8zKiXjet9ScwMZEbUKn-e0PQcPtHCDIy4VJIzy7nk7FMDeMIZ1TfmE9F9bR188yFnSsakVPQv9KVNmHMISXR1W81RiT9Gw/s320/New+Picture+%285%29.pngDisebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoHY_A0XXUPo3JuXlnF4bVkj9ROn1LG7YBoAAacBAhyphenhyphenXD3y8pCnkdrv8JBJPlzwSMCYz5WSTTaF5hVp2mI8bGVtmFI8hY8ycZASt_Zlv04fLI9DnR9cl083gWDuZ3stNE7LCA9efoNlAXj/s320/67076057.pngh.    Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita).






Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmJH3Hnvpc7E5qHZV2wd6TOnQfKOjcmC0nK8DNNo11xpMw_V6tXz_WyAGt3IfyCMLrW4WQAAsu_vcjqxoNeOkLxWtjgbRWj-a-euLbDeWMNkIAI_mu-XUaS5wNh99_i4FFZAqtijUQ5QTz/s320/20737_7439-3-vasektomi-jpg3473x2573.jpgi.      Kontrasepsi vasektomi








Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi. Indikasi kontrasepsi vasektomi
            Vasektomi merupakan upaya untuk menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.

Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
1.      Infeksi kulit pada daerah operasi
  1. Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
  2. Hidrokel atau varikokel
  3. Hernia inguinalis
  4. Filarisasi(elephantiasis)
  5. Undesensus testikularis
  6. Massa intraskotalis
  7. Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoaglansia
E.   Manfaat Keluarga Berencana(KB) Untuk Kesehatan
Menjaga kesehatan tidak bisa diremehkan oleh siapa saja, khususnya oleh para wanita. Bukan hanya kesehatan fisik luar, namun juga kesehatan organ-organ tubuhnya, seperti rahim dan indung telur. Mengatur jarak kehamilan dan jumlah kelahiran anak, merupakan salah satu cara menurunkan resiko terganggunya kesehatan organ-organ tersebut dari ancaman penyakit berat, seperti kanker atau bahkan kematian. Karena itu, rencanakan dengan benar setiap kehamilan wanita. salah satu manfaat terbesar ikut program KB atau " Dua Anak Cukup" ialah mencegah kehamilan yang tak diinginkan sehingga kelahiran dengan bayi kondisi stunting ( kaki pendek) bisa dihindari, kemudian juga bisa mencegah kematian ibu saat melahirkan. Kemudian, pendidikan masyarakat juga bisa berangsur meningkat. Hal itu karena pendanaan keluarga bisa lebih terencana dan bisa memenuhi segala kebutuhan pendidikan anak secara optimal.Selain penjelasan diatas, masih ada manfaat lain yang belum diketahui masyarakat. Di bawah ini Witjaksono,  menjelaskan agar kita bisa lebih memahami manfaat besarnya bila kita mengikuti program keluarga berencana.
·         Meningkatkan derajat kesehatan wanita.
·         Meningkatkan dan status wanita.
·         Meningkatkan kelangsungan hidup wanita
·          Meningkatkan kesejahteraan keluarga, dari waktu sampai dana.
·         Meningkatkan pendidikan anak.
·          Meningkatkan nutrisi anak.
·          Meningkatkan kesempatan untuk menyusui bayi.
·          Menurunkan kehamilan berisiko tinggi.
·          Menurunkan berbagai penyakit dan masalah kesehatan.

Sementara itu manfaat masyarakat bila ikut keluarga berencana, ialah sebagai berikut:
·         Menurunkan pembiayaan sektor kesehatan ibu dan anak.
·         Menurunkan pembiayaan sektor pendidikan.
·          Menurunkan pembiayaan sektor kendali lingkungan.
·          Meningkatkan produktivitas wilayah atau negara.
·          Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
·          Meningkatkan kemampuan finansial dan investasi.
·          Menurunkan tekanan kependudukan.
·          Menurunkan kelangkaan sumber daya alam.
·          Meningkatkan kesetaraan gender.
·           Menurunkan diskriminasi wanita

F.    Dampak Positif dan Negatif Program Keluarga Berencana
Ø  Dampak positif Program Keluarga Berencana
Berikut ini beberapa manfaat KB yang perlu diketahui :
1.      Kehamilan terlalu dini
Perempuan dibawah usia 17 tahun rentan mengalami kematian sewaktu persalinan. Hal ini dikarenakan perkembangan tubuhnya belum sempurna dan belum cukup matang serta siap dilewati bayi. Sang bayi pun terancam resiko kematian sebelum usianya mencapai satu tahun.
2.      Kehamilan terlalu "telat"
Perempuan berusia terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan memiliki banyak resiko berbahaya. Terlebih jika memiliki masalah-masalah kesehatan lain atau terlalu sering hamil dan melahirkan.
3.      Kehamilan-kehamilan jarak dekat
Kehamilan dan persalinan membutuhkan banyak energi dan kekuatan. Jika Ibu belum pulih dari satu pesalinan namun sudah hamil kembali, tubuh tidak akan sempat memulihkan kebugarannya. Berbagai masalah bahkan kematian pun akan dihadapi saat berhadapan dengan situasi kehamilan jarak dekat.


4.      Terlalu sering hamil dan melahirkan
Perempuan memiliki lebih dari empat anak beresiko menghadapi kematian akibat pendarahaan hebat dan kelainan-kelainan lainnya. Tidak ada paksaan dan tidak ada yang boleh memaksa Ibu untuk mengikuti program Keluarga Berencana ataupun tidak. Namun pekerja kesehatan akan menyarankan Ibu untuk mengikuti program ini jika terjadi sesuatu yang dapat membahayakan diri Ibu. Dibutuhkan kesadaran dalam diri sendiri, mengenai pentingnya mengikuti program Keluarga Berencana, baik untuk kebaikan diri sendiri, anak, juga kesejahteraan keluarga. Tidak ada yang boleh memaksa Ibu mengikuti program Keluarga Berencana, dan tidak ada paksaan untuk Ibu mengenakan alat KB tertentu. Namun jika alat KB yang Ibu pilih dapat membahayakan diri sendiri, maka konsultasikan terlebih dahulu hal tersebut pada dokter kandungan.
Ø  Dampak Negatif Program Keluarga Berencana
Selain memiliki dampak positif, program keluarga berencana ini juga memiliki dampak-dampak negative antara lain:
1)      . Menerima efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi
2)      Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
3)       Sering menaikkan Berat Badan
4)      Peningkatan risiko infeksi
5)      Frekuensi bersenggama
6)      Kemudahan untuk kembali hamil lagi
7)      Efek samping ke laktasi
8)      Efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan
9)      Memiliki keturunan terbatas
G.   Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur
a.       Umur ibu kurang dari 20 tahun:
1)      Penggunaan prioritas kontrasepsi pil oral.
2)      Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.
3)      Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan.
4)      Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.
b.      Umur ibu antara 20–30 tahun
1)      Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
2)      Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai spiral sebagai pilihan utama. Pilihan kedua adalah norplant atau pil.

c.       Umur ibu di atas 30 tahun
1)      Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa merupakan pilihan kedua.
2)      Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi) dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah

H.     Keluarga Berencana dan Kependudukan di Indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan ummat manusia di muka bumi ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, manusia akan menghadapi keadaan yang terus berbeda. Dimulai dari segi sosiologi, norma hidup manusia, keilmuan tekhnologi dan perubahan lainnya. Perubahan ini menunjukkan bahwa semakin berkembangnya manusia maka diperlukannya pula sikap dan usaha bagaimana cara menghadapinya dan mencari solusinya.
Melihat kejadian-kejadian yang terjadi terhadap perkembangan sekarang ini terutama sektor pertumbuhan penduduk yang terjadi di Negara kita Indonesia semakin lama semakin menunjukkan pertambahan dari jumlah penduduk yang begitu cepat. Hal ini merupakan salah satu akibat semakin berkembangnya manusia maka berkembangnya pula sektor-sektor yang lainnya. Apalagi Negara kita adalah Negara yang berkembang yang masih dalam proses menuju Negara yang mandiri. Dari hal pertumbuhan penduduk yang begitu cepat mengakibatkan peningkatan perekonomian Negara, sedangkan yang kita ketahui saat ini bahwa Negara kita sedang dalam keadaan krisis ekonomi. Lapangan pekerjaan sangat dibutuhkan sedang masyarakat terus berkembang jumlahnya, sandang, pangan dan papan pun menjadi kebutuhan mendesak sedang kita pun masih mengimport kebutuhan tersebut dari Negara lain, kesehatan pun ikut menjadi bagian yang diperlukan sedang masyarakat miskin tak mampu menjalankan. Kesemua itu adalah fenomena kehidupan yang dialami Negara kita bahwa kebutuhan, kesejahteraan dan peningkatan kualitas bangsa ini disesuaikan oleh laju pertumbahan penduduk.
Oleh karenanya, jikalau hal tersebut di atas tidak segera ditanggulangi dan dicarikan solusi maka akan berpengaruh negatif terhadap pembangunan nasional, karena pemerintah bisa kewalahan menyediakan sarana perekonomian, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, tempat wisata dan sebagainya. Menjadi tanggung jawab kementrian kesejahteraan rakyat sebagai pemerintah yang mengola laju pertumbahan rakyat dan kita bersama sebagai masyarakat wajib dan sadar akan apa yang telah kita alami agar ikut berpartisipasi menjalankan aturannya. Dari semua hal di atas, menunjukkan perkembangan permasalahan khususnya di Indonesia semakin bertambah luas, dimana keluarga berencana dianggap sebagai salah satu cara untuk menurunkan angka kelahiran dan sebagai satu sarana untuk mengendalikan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Maka menjadi suatu keinginan pemerintah kita dalam mencari solusi yang tepat agar kesejahteraan masyarakat dapat merata. Apabila laju pertumbuhan penduduk sudah dapat dikendalikan dengan program KB, maka pemerintah sudah bisa mengupayakan peningkatan kualitas penduduk, dengan cara menyediakan fasilitas perekonomian, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Sehingga pada masa yang akan datang, penduduk Indonesia semakin tinggi kualitas hidupnya dan semakin maju tingkat kecerdasannya.
Tetapi pemerintah membuat program KB untuk masyarkat tidak lain untuk  kesejahteraan dan peningkatan kualitas bangsa ini disesuaikan oleh laju pertumbahan penduduk. Agar kehidupan anak atau pun generasi berikutnya dapat diperhatikan.









KESIMPULAN
Keluarga Berencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Dengan adanya program KB yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperhatikan kesehatan wanita. Kesehatan wanita bukan hanya fisik nya saja  namun juga kesehatan organ-organ tubuhnya, seperti rahim dan indung telur.

 Mengatur jarak kehamilan dan jumlah kelahiran anak, merupakan salah satu cara menurunkan resiko terganggunya kesehatan organ-organ tersebut dari ancaman penyakit berat, seperti kanker atau bahkan kematian. Dengan program tersebut sangat didukung oleh masyarakat khusunya dizaman modern ini apalgi wanita – wanita ada yang tidak menginginkan anak banyak. Hal tersebut juga mendukung progam pemerintah terhadap jumlah penduduk di Indonesia yang mulai banyak.

Banyak nya jenis alat kontrasepsi para wanita bisa memilih alat apa yang cocok untuk digunakan. berKb juga alasan untuk para wanita atau ibu – ibu di Indonesia agar dapat memeperhatikan kesehatan dan pendidikan anak, dengan ber KB para ibu dapat mengatur jarak kehamilannya. Banyak sekali kontraversi di Indonesia tentang berKB karena di Indonesia masih adanya masyarakat yang belum menerima dengan adanya program Keluarga Berencana karena factor lain seperti factor budaya yang masih terikat.














DAFTAR PUSTAKA
Internet:
No name. 2011. Program KB di Indonesia. artikel ini diakses pada tanggal 03 april 2013. Jam 10.58. http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-program-kb-di-indonesia_03.html  di unduh pada tanggal 4/17/2014 jam 10.51
Ariadi .2014.Kesehatan Reproduksi . http://ributariadi.blogspot.com/2014/01/Makalah-Kesehatan.html  01.48 di unduh pada tanggal 4/18/2014.jam.08.47
Raffles. 2011.Kesehatan Reproduksi. Artikel ini diakses pada tanggal 16 maret 2011. http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/03/kesehatan-reproduksi.html .  dunduh pada tanggal 4/18/2014 . jam 08.47
 Fitriana. Nevi.  2011.Program Keluarga Berencana . artikel ini di akses pada tanggal 14 desember 2011. http://nefi34na.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvml-o.html. diunduh pada tanggal 4/18/2011 jam 10.34
Baru Yudistiawan . KB Dan Kependuddukan. Rahmat. http://rahmatyudistiawan.wordpress.com/2013/01/23/kb-dan-kependudukan-oleh-rahmat-yudist.  Di unduh pada tanggal 04/19/2014 jam 11.48
Buku:
Mantra,Ida bagoes,2009. Demografi Umum.Pustaka Belajar.Yogyakarta

Lembaga demografi FE UI,1981.Dasar-Dasar Demografi.lembaga penerbit FE UI.Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar