Senin, 15 September 2014

front dan massa udara



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Front merupakan daerah bertemunya dua massa udara yang sifat fisik (temperature, densitas) serta kekuatannya berbeda. Perpotongan bidang batas inidengan tanah menunjukan sebuah garis pada peta cuaca. Garis ini merupakan sebuah permukaan (bidang) yang tidak vertikal melainkan bidang miringdimana udara panas akan naik diatas udara yang lebih dingin. Front merupakanzone yang tipis (kecil) dimana kecepatan permibilitas bahan sifat-sifat massaudara terhadap jarak adalah besar. Simbol-simbol pada peta sinoptik seperticuaca, tekanan udara, kecepatan angin, suhu udara, suhu titik embun, dan jenisawan merupakan simbol-simbol yang menjadi indikator terjadinya front di suatudaerah. Front dapat dibedakan atas lima jenis yaitu front panas(warm front)
Front dingin (cold front),front campuran(occluded front),front stasioner(stationary front) dan siklon frontal. Front ini diklasifikasikan berdasarkan padatemperatur udara dan dominasi udara yang terjadi. Setiap jenis front memilikimasing-masing keunikan dan karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik front dingin berbeda dengan front panas. Apabila terjadi front dingin, daerahtersebut akan mengalami hujan deras dan badai yang biasanya disertai dengan petir dan kilat, sedangkan pada front panas yang terjadi adalah gerimis yang berkepanjangan. Begitu pula dengan front campuran, stasioner dan siklonfrontal, yang memiliki dampak atau pengaruh yang berbeda terhadap fenomena cuaca.








B. Rumusan Masalah
1. Apa pengetian massa udara?
2. Apa pengertian front?
3. Bagaimana tingkat pembentukan front?
4. Bagaimana cara pengklasifikasian front?
5. Dimana saja lokasi dan waktu penbentukan front?
6. Bagaimana proses terbentuknya awan , prespitasi, dan angin ?
7. Bagaimana perubahan massa udara ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan mengenai front ini untuk mengetahui pengetian massa udara, pengertian front, tingkat pembentukan front, klasifikasi front, lokasi dan waktu penbentukan front, proses terbentuknya awan , prespitasi, dan angin, dan perubahan massa udara.

















BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian  Massa Udara
Massa Udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya mencapai ribuan meter dari permukaan tanah dan meluas sampai ribuan kilometer persegi. Kawasan sumber diartikan sebagai permukaan yang homogen di mana massa udara terbentuk. Suhu dan kelembapannya serba sama dalam arah mendatar. Karakteristik cuaca dalam massa udara bergantung pada dua sifat dasar, yaitu sebaran suhu ke arah tegak dan kadar airnya. Sebaran suhu ke arah tegak menyatakan kemantapan massa udara. Karena kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertikal di dalam massa udara, maka sebaran uap air ke arah atas, bentuk kondensasi dan jumlah curah hujan, semuanya ditentukan oleh sebaran suhu ke arah tegak.
Agar suatu massa udara dapat terbentuk, udara harus berdiam atau bergerak untuk waktu yang lama di atas daeah luas yang memiliki daerah seragam. Selain itu, angin lemah dan sifat permukaan yang seragam juga harus terdapat bersama-sama dalam pembentukan massa udara. Angin lemah mengakibat kan udara akan berada di atas wilayah sumber lebih lama, sehingga mendekati keseimbangan dengan wilayah itu.Beberapa sifat pokok wilayah yangmenentukan sifat massa udara adalah suhu dan apakah wilayah tersebut berupa daratan atau lautan. Di seluruh muka bumi kawasan sumber diklasifikasikan menjadi empat (4) lokasi:
  1. Samudera-samudera tropis dan subtropis hangat
  2. Padang pasir kontinental subtropis yang panas
  3. Samudera lintang tinggi yang relatif dingin
  4. Benua lintang tinggi yang sangat dingin dan kawasan es/salju
Massa udara dibagi menjadi enam kategori berdasarkan karakteristik iklim (temperatur dan kelembapan) dari tempat terbentuknya.:
Ø Maritim Tropik merupakan udara tropika yang terbentuk diatas lautan pada lintang rendah. Udaranya bersifat hangat, lembab, dan tidak stabil.
Ø Daratan Tropik merupakan udara tropik daratan yang terbentuk diatasdaerah subtropika. Misalnya daerah Afrika Utara, Amerika Serikat,Meksiko, dan daerah Gurun di Afrika (terutama di musim panas). Udaraini bersifat panas, kering, tidak stabil, dan jarang terdapat awan karenakelembapannya sangat rendah.
Ø Maritim Kutub merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggidiatas lautan. Pada musim dingin udara maritim kutub relatif dingin dibandingkan kutub benua atau rtika. Pada musim panas udarnya sejuk.Udara maritim kutub bersifat lembab dan tidak stabil.
Ø Daratan Kutub merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggidiatas daratan. Udara ini memiliki sifat yang serupa dengan udara artikatetapi tidak sedingin udara artika. Massa udara ini tidak terlalu dingin pada musim panas dengan kelembapan yang berubah-ubah dankestabilan yang jauh lebih kecil atau labil.
Ø Maritim Artik merupakan massa udara yang terdapat dalam musimdingin yang berasal dari lautan.
Ø Daratan Artik merupakan massa udara yang terdapat dalam musimdingin yang berasal dari daratan. Ketika angin mendorong kumpulanudara keduanya berinteraksi dengan seksamanya sehingga dapatmembantu menyebarkan panas dan kelembapan pada permukaan planet.Ketika dua massa udara dengan temperatur dan kelembapan berbeda bertemu keduanya tidak bercampur, tetapi akan bertumbukan sepanjanggaris yang diberi nama Front. Hal ini menyebabkan pembentukan awandan prespitasi atau hujan.




Karakteristik Fisik Massa Udara
Dari keempat kelas tersebut mempunyai karakteristik fisik seperti suhu, kelembaban spesifik, stabilitas yang berbeda-beda.
Karakteristik Fisik Massa Udara
Massa Udara
Suhu (oC)
Kelembaban Spesifik (g/kg)
Stabilitas
Kawasan Sumber
mT
22– 30
15 – 20
Stabilitas bersyarat
Samudera tropis, Subtropis, Amazone, Congo basin, Asia tenggara
cT
30– 42
5 – 10
Stabil bersyarat, lapse rate 0 – 3 km
Gurun subtropis, Sahara, dan Gurun Australia
mP Winter Summer
0–0 ;  2 – 4
3 – 8 ; 5 – 10
Stabil bersyarat
Samudera pada lintang 45 – 50 derajat dan Kutub
cP Winter
-35– -20
0,2 – 0,6
sangat stabil (inversi di permukaan)
Benua pada lintang 45 – 50 derajat
summer
5 – 15
4 – 9
Stabil/stabil bersyarat

cA Winter
-55 – -35
0,05 – 0,2
sangat stabil (inversi 0 – 2 km)
Antartika, Artik, dan Greenland
Modifikasi Massa Udara
Massa udara adalah sekelompok massa yang bergerak dinamis, sehingga akan selalu bergerak dari kawasan sumber (asal terciptanya) ke lokasi yang lain. Perpindahan ini akan membawa konsekuensi terjadinya modifikasi. Modifikasi yang terjadi melalui dua cara, yaitu (1) akan terjadi permukaan lembab dan panas, (2) menjadi stabil (turun) atau menjadi tidak stabil (udara bergerak naik). Modifikasi yang terjadi tergantung pada wilayah yang dilewati bila wilayah yang dilewati hangat, maka massa udara akan termodifikasi menjadi hangat dan dituliskan pada huruf ketiganya huruf w, jika udara melewati lokasi yang dingin maka huruf ketiganya menjadi c. Setetlah terjadinya percampuran massa udara, maka udara akan mengalami dua hal, yakni menjadi tidak stabil atau stabil sehingga huruf keempatnya menjadi u untuk yang tidak stabil dan s untuk yang stabil. Peristiwa modifikasi massa udara secara simbolik dapat dituliskan sebagai berikut :
Ø  mT —–> mTw —–> mTws atau mTwu  —–> mTc  —–> mTcs atau Mtcu
Ø  cT  —–> cTw  —–> cTws atau cTwu —–> cTc   —–> cTcs atau cTcu
Ø  mP—–> mPw—–> mPws atau mPwu—–> mPc —–> mPcs atau mPcu
Ø  cP —–> cPw —–> cPws atau cPwu   —–> cPc  —–> cPcs atau cPcu
Keterangan : makna empat simbol huruf mTwu adalah massa dara dari maritim tropis yang melewati lokasi yang hangat (w) sehingga menjadi tidak stabil (u).
ITCZ
ITCZ merupakan singkatan dari Inter-Tropical Convergence Zones merupakan tempat bertemunya dua massa udara yang memiliki sifat dan kekuatan yang sama, sehingga menjadi lokasi yang selalu identik dengan akan terjadinya konvergensi (naiknya massa udara) lalu tekanan udara menjadi rendah dikenal dengan istilah siklon yang pada akhirnya menjadi wilayah tempat semua angin akan bergerak ke arah ITCZ. Dampak yang terjadi adalah wilayah ini akan menjadi wilayah yang bercuaca buruk akan terbentuk awan besar yang berkembang vertikal (Cumulonimbus, Cb), sehingga akan terjadi hujan badai besar dengan angin dan petir. Pergerakan ITCZ pada Januari (terjauh ke selatan) dan Juli (terjauh ke utara).
Pada gambar terlihat bahwa ITCZ bergerak mengikuti lintasan semu matahari, sehingga akan melintasi ekuator sebanyak dua kali setahun dengan inklinasi terjauh 23,5derajat lintang utara dan selatan.
B.  Pengertian Front
Front adalah batas antara pertemuan dua massa udara yang mempunyai sifatfisika (suhu, densitas) berbeda.Front merupakan daerah yang sempit dengan kecuraman perubahan sifat massa udara terhadap jarak yang besar. daerah front adalah tempat terjadinya transisi yang cepat antara massa udara yang satudengan massa udara yang lain, mempunyai ketebalan yang berorde 100 km.Suhu merupakan sifat utama yang dipakai untuk mengidentifikasikan massaudara dan untuk menunjukan adanya front.Selain suhu kelembapan juga dapatmembantu dalam menganalisis peta cuaca danmenentukan lokasi front.Kelembapan ini dinyatakan dengan suhu tititk embun, gradien tekanan, arah dankecepatan angin, perawanan, dan endapan. Front merupakan suatu wilayah atautempat pertemuan antara dua massa udara yang memiliki perbedaan fisik dan kekuatannya.Biasanya,front terjadi di daerah lintang tinggi sekitar 66.5˚lintang utara atau selatan. Pada awal pembentukannya, perkembangan hingga penguatan front dikenal dengan istilah frontogenesis. Sedangkan pada fase akhir pelenyapan atau penghancuran front dikenal dengan istilah frontolisis. Secaraumum front dapat dibedakan atas lima jenis yaitu front panas (warmfront), frontdingin (cold front), front campuran (occluded front), front stasioner (stationaryfront) dan siklon frontal. Klasifikasi front ini didasarkan pada temperatur udaradan dominasi udara yang terjadi.
Analisis front sangat bermanfaat terutama untuk mempelajari fenomenacuaca yang mungkin terjadi dalam suatu wilayah. Dengan mengetahui jenisfront yang terjadi maka kita dapat melakukan tindakan mitigasi untuk mencegahterjadinya keruskan akibat fenomena cuaca yang terjadi.Analisis front akanmenjadi akurat jika kita mampu menganalisis proses terbentuknya front dari berbagai parameter unsur cuaca yang terjadi waktu lampau dan saat pengamatam.Pemahaman yang mendalam mengenai analisis front juga akanmembantu kita untuk melakukan forecasting kondisi cuaca.

C. Tingkat Pembentukan Front
Tingkat pembentukan front dapat dibagi menjadi 3 tahap meliputi :
a)      Tingkat Pertama
1)      Tahap normal,merupakan pertemuan antara udara kutub dariutara dengan udara ropis dari selatan.
2)      Tahap deformasi,terjadi suatu
putaran udara yang arahnya berlawanan jarumjam jika terjadi di belahan bumi utara dan searahdengan jarum jam jika terjadi di belahan bumi selatan.
b)      Tingkat kedua
Pada tahap ini terjadi deformasi permukaan front (bidang discontinuitas)menjadi bentuk lidah atau sudut. Udara panas pada tingkat ini terletak diantara masa udara dingin, kemudian udara panas didorong oleh anginyang menimbulkan gangguan. Disepanjang front panas terbentuk awancirrus, altostraturs, dan altocumulus. Sedangkan di sepanjang permukaanfront dingin berhubungan udara panas, sehingga udara panas menjadi tidak stabil dan naik dengan cepat sehingga mengakibatkan tumbuhnya awan-awan konvektif.Awan ini mula-mula tumbuh sebagai cumulus,kemudian jika awan mencapai ketinggian 6-9 km disertai hujan ringan dan tanpa menunjukan tanda-tanda terjadinya es maka awan menjadi cumuluscongestus, kemudian pada akhirnya menjadi cumulus nimbus jika bagian atas awan.
c)      Tingkat ketiga
Dalam perjalanannya, maka front dingin bergerak lebih cepat dari pada front panas.Isobar-isobar lebih rapat di dalam udara dingin daripada di dalam udara panas karena itu front dingin akan mengejar front panas dan mendorong udara panas ke atas, dikatakan bahwa front menjadi occlus(terserap).Akhirnya depresi pada pusat gangguan secara progresif menjadi tertimbun (tertutup).Sehingga front menjadi kabur dan akhirnya mati.Dari lahirmya gangguan sampai matinya front ,memerlukan waktu 3 sampai 7hari.
Gambar 1. Penampang vertikal permukaan front. Front panas : udara panas mendorong udarayang lebih dingn, front dingin : udara dingin mendorongudara yang lebih panas.
D. Klasifikasi Front 
Front dapat diklasifikasikan secara geografis dan menurut gerakan massa udara.
v  Klasifikasi geografis
Pembentukan front terjadi dari waktu ke  waktu  pada daerah dengan  perbedaan besar di atas permukaan bumi. Namun mengikuti frontogenesis, perkembangan front terjadi di daerah dengan dengan kondisi buruk dan perbedaan suhu yang sesuai.Daerah frontogenesis biasanya berada sepanjang batas pertemuan 4 massa udara dominan. Front sepanjang pertemuan ini disebut front artic, polar dan inter tropical.
v  Klasifikasi gerakan udara
Klasifikasi tersebut berdasarkan perpindahan front dan hasil perubahan suhu. Empat (4) tipe dasar front yaitu:
1. Front Panas merupakan Front yang terbentuk karena massa udara panas lebih berpengaruh dari pada massa udara dingin Ini menghasilkangerakan aktif ke atas pada udara panas.Front panas ditandai adanya awancirus dan cirus stratus yang makin padat,karena massa udara panas keadaaanudaranya labil bentuk awannya berubah menjadi cirus cumulus.Jika front panas bergerak makin mendekat makin jelas awan rendah seperti Altostratus dan Altocumulus. Precipitasi(hujan,salju,dll)terjadipada penurunan/pengurangan altostratus hingga 300 mil pada perkembangan front panas. Udara panas akan naik karena lebih ringan kemudianmendingin. Dari kelembatan yang ada akan mengembun menjadi awannimbostratus.Peristiwa ini akan menyebabkan presipitasi yang sedangdengan karakteristik / indikator front panas sebagai berikut:
A. Ditribusi Tekanan
Front panas secara umum dilokasikan di daerah pada tekanan rendah(through) di permukaan. Kecepatan angin biasanya meningkat pada perkembangan front panas karena umumnya gradien tekanan meningkat.
B. Perubahan Suhu
Temperatur naik perlahan dengan indikasi sistem awan.Pada area precipitasi dan fog,suhu menjadi beragam.
C. Suhu Titik Embun
Suhu titik embun meningkat dengan mendekatnya front panas.
D. Visibility
Pada perkembangan front terutama dibawah altostratus visibility biasanya tidak baik,disebabkan tidak adanya inversi permukaan.Setelah berlalunya front visibility meningkat pada udara disektor panas.

E. Ceiling
Ceiling awan pada perkembangan front panas mengikuti kemiringan permukaan front sepanjang tidak ada precipitasi.
 F. Bentuk awan
Front panas hampir selalu dikaitkan dengan bentuk tipe awan. Transisi dari Cirrus menjadi cirrostratus menjadi altostratus menjadinimbostratus merupakan suatu ketetapan.
2. Front Dingin merupakan massa udara yang terjadi jika massa udara dingin lebih dominan daripada massa udara panas. Udara dingin yang lebih padat akan bergerak dibawah udara panas dan udara panasakan naik, membentuk cumulonimbus.Peristiwa ini kadangkala menghasilkan hujan deras yangdisertai dengan badai.Ketika udara panas diatas permukaan front bergerak lebih cepat,gerakanmenurun berkembang dalam udara panas sepanjang permukaan front.Dilevel lebih tinggi udara panas dekat permukaan didorong dan dipaksa keatas.Kemudian aliran turun terjadi pada udara dingin dengan segeradibelakang permukaan front. Pembentukan sistem Awan.awan stratu stumbuh bercabang-cabang dari awan utama di beberapa level menengah danimbostratus dan altosratus terbentuksetelah dicapai level ice-crystal.Presipitasi Biasanya hanya terjadi sedikit pada perkembangan permukaan front dalam bentuk heavy shower.Karakteristik / indikator front dingin :



A. Tadensi Tekanan
Pada perkembangan front dingin,karakteristik tendensi biasanyadiindikasikan dengan dan .Tendensi peningkatan tekanan yangtiba-tiba dan kuat mengikuti berlalunya front.
B. Angin
Dengan mendekatnya front, angin biasanya akan kembali hingga hampi
sejajar front.
C. Temperatur
Penurunan yang pasti pada suhu saat dan mengikuti berlalunya front.
D. Suhu Titik Embun
Suhu titik embun membantu dalam menentukan lokasi front. Penurunan
suhu titik embun akan teramati pada front dingin.
           E. Visibility
Dengan mendekat dan berakhirnya front dingin visibility
menurun / berkurang.
F. Distibusi Tekanan
Front dingin terletak di daerah dengan tekanan rendah. Kapan saja ada
tanda densitas berlawanan antara dua massa udara.Analisa dalam
isobar akan mengindikasikan poisisi tekanan rendah yang terjadi pada
front.
           G. Ceiling
Ceiling menjadi sangat rendah pada saat front berlalu dan
terangkat perlahan setelah front melewatinya.
3. Front Occulasion 
Front Occlusion adalah front yang dihasilkan ketika front dingin bertemu dengan front panas.Occlusion terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Frontocclusi panas
2.Front occlusi dingin.Pada dasarnya dipengaruhi olehstruktur front oklusi itu sendiri.Dalam front oklusi massa udara panasterangkat ke atas dan siklonnya dikelilingi oleh massa udara dingin. Awanyang timbul dari front ini adalah Sc, C, hujan, shower,drizzle.
4. Front Stasioner (Stasionary Front)
Ada kalanya suatu front tidak cukup kuat untuk mendorong frontlainnya, sehingga udara menjadi tidak bergerak. Kondisi ini dinamakanfront stasioner atau front quasi stationer (Ahrens, 2007). Front quasistationer dapat terjadi apabila ada dua massa udara yang bertemu, baik dingin maupun panas, tetapi masing-masing dari massa udara tersebut tidak cukup kuat untuk mendesak satu dengan yang lainnya sehingga tidak jelasmana yang mendominasi. Suatu daerah dapat dikatakan mengalami frontquasi stationer apabila tidak terjadi perubahan selama rentang beberapalama. Hal ini bersifat subjektif, karena tergantung dari pengamat yang melakukan penelitian di lapangan. Pergerakan dari front quasi stationer inihanya berkisar pada 5 knot. Kondisi cuaca di sepanjang front stasioner iniumumnya cerah atau sedikit berawan, dengan udara yang jauh lebih dingindisalah satu sisi. Hal ini disebabkan karena kedua massa udara relatif keringdan tanpa presipitasi. Tetapi front tersebut tak berlangsung lama. Jika udarayang lebih hangat mulai bergerak dan mendorong udara dingin, front tak lagi dalam kondisi stasioner. Kondisinya akan berubah menjadi front panas.Begitu pula ketika udara yang lebih dingin mendapat daya dorong yanglebih kuat, maka kondisi akan berubah menjadi front dingin dan udarahangat tersebut akan tergeser.
melakukan penelitian di lapangan. Pergerakan dari front quasi stationer inihanya berkisar pada 5 knot. Kondisi cuaca di sepanjang front stasioner iniumumnya cerah atau sedikit berawan, dengan udara yang jauh lebih dingindisalah satu sisi. Hal ini disebabkan karena kedua massa udara relatif keringdan tanpa presipitasi. Tetapi front tersebut tak berlangsung lama. Jika udarayang lebih hangat mulai bergerak dan mendorong udara dingin, front tak lagi dalam kondisi stasioner. Kondisinya akan berubah menjadi front panas.Begitu pula ketika udara yang lebih dingin mendapat daya dorong yanglebih kuat, maka kondisi akan berubah menjadi front dingin dan udarahangat tersebut akan tergeser.Dalam beberapa keadaan suatu segmen front kutub yang panjang hampir menjadi stasioner. Di sepanjang bagian front ini terjadi osiliasi kecil sebagaigelombang-gelombang yang sanagt lemah yang bergerak sepanjang front.Di beberapa tempat front ini bergerak ke arah utara sebagai front hangat dan bergerak kembali ke arah selatan sebagai suatu front dingin beberapa jamkemudian. Front ini disebut front quasi stasioner. Jadi tidak begitu jelas mana yang dominan. Kadang-kadang front ini mengikuti karakteristik suatu front hangat dalam hal adanya gerakan ke arah atas, meskipun posisi frontal permukaan memperlihatkan gerakan yang kecil. Front stasioner pada petacuaca ditandai dengan alternating setengah lingkaran merah dan biru yang berlawanan arah, tidak menunjukkan pergerakan signifikan. Ketika frontstasioner berada pada skala kecil, degenerating ke zona yang sempit di manaarah angin berubah cukup signifikan lebih dari jarak dekat, mereka dikenalsebagai shearlines. Shearline digambarkan sebagai garis merah titik danstrip.
 
Gambar 14. Shearline untuk menggambarkan front stasioner

E. Lokasi dan Waktu Terjadinya Front
Front mungkin terjadi hanya pada tempat dimana terdapat pergantian anginsiklon /wind shear siklon. Front terjadi hampir sepanjang daerah tekanan rendah, meskipun front tersebut mungkin terjadi di tempat terdapat wind shear siklon dan tidak mungkin terjadi sepanjang daerah tekanan tinggi/ pada daerah anti siklon.pada umumnya front terjadi di daerah lintang tinggi.Front terjadi apabila massa udara panas bertemu dengan massa udara dingin.

Temperature merupakan sifat utama yang dipakai untuk mengidentifikasi adanya front.Sifat-sifat lain yang berubah pada front dan dapat membantu didalam menganalisa peta cuaca untuk mementukan lokasi front adalah kelembaban yang dinyatakan dengan temperature titik embun,gradientekanan (biasanya front terletak dalam sebuah palung tekanan rendah), arah dankecepatan angin, perawanan dan endapan.
Pada umumnya front mempunyaiinklinasi antara 1:50 sampai 1:300.Kemiringan rata-rata front dingin adalahsekitar 1:100 dan front panas sekitar 1:200.Meskipun kemiringan front sangatkecil tetapi mampu untuk menaikan udara panas diatas udara dingin sehinggaterbentuk awan dan endapan.
v  Siklon Frontal 
Siklon frontal adalah daerah front dimana terjadi pertemuan dua massaudara yang berbeda kekuatan dan karakter. Siklon frontal merupakan bentuk front yang terjadi dalam keadaan khusus. Depresi frontal dalam tahapan paling berkembang dapat berupa badai besar yang lebarnya mencapai 1600 km (1000mil) dan dapat bergerak sejauh ribuan kilometer (mil), membawa cuaca penuh badai yang sangat mudah berubah arah ke berbagai tempat sebelum akhirnyamenghilang. Front bergerak digambarkan di peta cuaca sebagai garis lengkung.Siklon frontal sering juga disebut sebagai siklon ekstratropis karena siklonfrontal ini terjadi di lintang-lintang menengah dan tinggi. Siklon tersebut berbeda dari siklon tropis dalam beberapa hal, tetapi yang paling menonjoladalah bahwa siklon ekstratropis mengandung sistem frontal sedangkan siklontropis tidak sehingga siklon tropis dikenal sebagai siklon frontal. Sikolnekstratropis terbentuk di sepanjang front kutub yang merupakan suatu zonafrontal yang memisahkan massa udara kutub yang dingin dari massa udaratropis yang hangat.Salah satu contohnya adalah Claudette Hurricane di tahun 2003, di manaasal gelombang angin dari 45 mph (72 km / h) sebelum berkembang menjadisirkulasi. Badai tropis yang digambarkan dengan garis yang solid jeruk di US Nasional Cuaca Layanan Unified Permukaan Analisis. Dalam suatu Front ataukonvergensi massa udara, udara mengalami deformasi kompresi. Adapun tahap – tahap deformasinya biasa dibagi ke dalam empat tingkat, yaitu :
(1). Tingkat Normal
Udara Kutub dari utara dan udara tropis dari selatan saling bertemu.
(2). Tingkat Deformasi
(3). Suatu putaran udara terjadi, arahnya berlawanan jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di belahan bumi selatan.
(4). Tingkat Deformasi Frontal 
Bidang front (diskontinuitas) terdeformasi kuat sehingga massa udaraterbelah dan udara panas terjepit diantara udara dingin. Udara dinginmenghujam di bawah udara panas, kemudian udara panas naik ke udara atasyang lebih tinggi dalam bidang miring dimana disepanjang bidang Front panas akan terbentuk awan – awan Cirrus, Altostratus dan Altocumulus. Disepanjang bidang Front dingin udara panas bersinggungan dengan udaradingin menyebabkan tidak stabil sehingga udara panas naik dengan cepatdan menumbuhkan awan-awan konvektif Cumulus, Cumulus Congestusdan Cumulonimbus.Front dingin inilah yang menyebabkan hujan lebat, badai guruh dan hujan es.

 
Disepanjang bidang Front dingin udara panas bersinggungan dengan udaradingin menyebabkan tidak stabil sehingga udara panas naik dengan cepatdan menumbuhkan awan-awan konvektif Cumulus, Cumulus Congestusdan Cumulonimbus. Front dingin inilah yang menyebabkan hujan lebat, badai guruh dan hujan es.
F. Proses terbentuknya Awan , Prespitasi, dan Angin                   
Ketika massa udara dingin dari daerah kutub bertumbukan dengan massa udara panas dari daerah tropik akan menghsilkan front, dimana pada titik tertentu temperatur mulai menurun, sehingga terbentuk depresi yang berupaawan, presipitasi, dan angin.Tahap-tahapannya berupa:
a) Udara panas yang lebih ringan (1) naik di atas udara dingin (2),yangdapat membentuk daerah yang bertekanan rendah (3)didekat front panasdan dingin terbentuk.
b) Diisap oleh takenan rendah udara dingin bergerak berputar. Front dingin(4) mendekati front panas (5). Pada daerah tinggi udara yang panasmengmbun dan membentuk awan (6), menghasilkan presipitasi.
 c) Ketika front dingin lebih berpengruh daripada front panas, udara panas(7) akan didorong kedaerah lebih tinggi, diatas titik penumpukan (8).Cuacanya tidak stabil dan berangin (9).d)Penumpukan akan menghalangi aliran udara panas. Depresi akan mulaimenghilang: angin mulai mereda dan presipitasi berhenti.


 G. Perubahan Massa Udara
Ketika bergerak ke arah khatulistiwa, massa udara artika dan massa udara kutub benua biasanya mendapat pemanasan dari bawah dan dengan demikianmenjadi tidak mantap. Sering kali, penguapan dari permukaan air hangat atau dari tanah lembab serta nabatah meningkat kadar lengasnya. Akibatnya,terbentuklah awan gegolak di dalammassa udara itu. Jika tergabung dalam aliran mensiklon, mungkin pula terjadi pemumpunan yang mendukung perkembangan ketidak mantapan sepanjang lapisan yang lebih dalam. Hal ini memungkinkan awan menjadi cukup besar untuk terjadinya curah hujan. Akantetapi, yang lebih sering, aliran ke arah selatan di Belahan Bumi Utaramerupakan aliran antisiklon. Aliran ini disertai oleh pemberaian yangmenimbulkan lapisan mantap yang membatasi ketinggian terbentuknya awan,walaupun udara tetap mendapat pemanasan dari bawah.Struktur massa udara juga berubah akibat pemumpunan atau pemberaianyang berkaitan dengan pola aliran skala-besar. Pemberaian berhubungan dengangerakan ke arah khatulistiwa dan aliran mengantisiklon, yang oleh karena itucenderung memantapkan udara dan menghasilkan sungsangan. Sebaliknya,aliran ke arah kutub dan aliran mensiklon bersifat memumpun, dan dengandemikian cenderung mengurangi kemantapan. Pengaruh gerakan ini terutamadirasakan pada ketinggian yang lebih besar, karena jumlah gerakan vertikal(perentangan vertikal akibat pemumpunan dan penyusutan akibat pemberaian)sebanding dengan ketebalan kolom udara tempat terjadinya pemumpunan dan pemberaian tersebut.

H.  Pengaruh Massa Udara dan Front Terhadap Iklim dan Cuaca di Muka Bumi
      Volume udara akan mempengaruhi daerah  dibawah permukaan sumbernya
      Massa udara kutub maritim berpengaruh pada kabut, gerimis, cuaca mendung dan cahaya tahan lama hujan sedang
      Front panas membentuk awan cirrus yang kemudian diikuti awan stratus dan nimbostratus yang dapat menyebabkan turun hujan di bawah permukaan front
      Front stasioner menyebabkan cuaca cerah
      Front dingin membawa awan comulusnimbus yang menyebabkan terjadinya badai di bawah permukaan front
      Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado
BAB III
KESIMPULAN
1. Front adalah suatu wilayah atau tempat pertemuan antara dua massa udara yangmemiliki perbedaan fisik dan kekuatannya. Biasanya, front terjadi di daerahlintang tinggi sekitar 66.5o lintang utara atau selatan.
2. Front dapat dibedakan atas lima jenis yaitu front panas (warm front), frontdingin (cold front), front campuran (occluded front), front stasioner (stationaryfront) dan siklon frontal. Klasifikasi front ini didasarkan pada temperatur udaradan dominasi udara yang terjadi.
3. Front panas terjadi apabila massa udara panas menggilas massa udara dingin.Pada saat front panas berlangsung, terjadi hujan gerimis dalam waktu yang lamasekitar 2-3 hari. Awan-awan yang terbentuk pada saat front panas ini adalahawan Cirrus, Cirocumulus, Cirrostratus, Altocumulus, dan Altostratus.
4. Front dingin terjadi apabila massa udara dingin menggilas massa udara panas,dimana massa udara panas akan naik di atas massa udara yang lebih dingin.Front dingin biasanya mempunyai kemiringan antara 1:80 dan 1:150 yangartinya zona transisisi tersebut terletak pada ketinggian 1 km di atas tanah, pada jarak antara 80 sampai 150 dari front permukaan. Awan-awan yang terbentuk  pada saat front dingin adalah awan Cumulonimbus (Cb) dan Cumulus (Cu).Selama front ini berlangsung terjadi hujan badai sangat besar, Guntur, dan kilatselama 2-3 jam.
5. Front campuran terjadi apabila dua massa udara dingin bertemu dengan massaudara panas sehingga massa udara dingin akan mengambil alih lokasi massa udara panas.
6. Front quasi stationer terjadi apabila ada dua massa udara yang bertemu, baik dingin maupun panas, tetapi masing-masing dari massa udara tersebut tidak cukup kuat untuk mendesak satu dengan yang lainnya sehingga tidak jelas manayang mendominasi. Siklon frontal adalah daerah front dimana terjadi pertemuan dua massa udara yang berbeda kekuatan dan karakter.

DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar