Senin, 15 September 2014

jenis tanah dan gambar



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Tanah adalah bagian penting dari unsur bumi yang kita pijak setiap harinya. Secara kasat mata, tanah berwarna coklat dan ada pula yang kemerah-merahan. Namun, sebenarnya klasifikasi tanah sangatlah banyak. Tanah merupakan penopang kehidupan manusia di muka bumi. Dapat dikatakan bahwa tanah adalah jantung bumi dan kehidupan. adapun definisi tanah secara umum Menurut beberapa ahli sebagai berikut :
1. Ramman (Jerman, 1917). Tanah sebagai bahan batuan yang sudah dirombak menjadi partikel-partikel kecil yang telah berubah secara kimiawi bersama-sama dengan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam dan diatasnya.
2. E. Saifudin Sarief  (1986). Tanah adalah benda alami yang terdapat dipermukaan bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik (pelapukan sisa tumbuhan dan hewan), yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor alami, iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan.
Adapun ilmu yang menjurus dengan pembahasan ini adalah geografi tanah, geografi tanah adalah ilmu yang memepelajari sifat-sifat dan ciri-ciri tanah pada berbagai daerah tertentu dalam konteks keruangan, yang sudah mencakup didalamnya adanya persamaan dan perbedaan daerah/wilayah satu dengan yang lain maupun kondisi fisik (iklim, tanah, bentuk, wilayah, perairan, flora dan fauna dll) dan atau kondisi lingkungan sosialnya (kualitas sumberdaya manusia, populasi, komposisi, dll).





























































BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Tanah
Tanah  adalah tubuh alam gembur yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat dan karakteristik fisik, kimia, biologi serta morfologi yang khas sebagai akibat dari serangkaian panjang berbagai proses yang membentuknya. Kurun waktu pembentukan tanah tidak sama dengan kurun pembentukan batuan. Kurun waktu pembentukan tanah dimulai setelah batuan hancur dan menjadi bahan lepas- lepas oleh karena proses pelapukan fisika,kimia,dan biologi. Umur batuan selalu lebih panjang dari pada tanah yang menyelimutinya.

B.      Jenis  Tanah
Jenis tanah merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi sifat-sifat  dari tanah tersebut. Untuk memahami hubungan antara jenis tanah, diperlukan pengetahuan yang mampu mngelompokkan tanah secara sistematik sehingga dikenal banyak sekali sistem klasifikasi yang berkembang. Untuk mempelajari hubungan antar jenis tanah maka sistem klasifikasi tanah dibagi menjadi sistem klasifikasi alami dan sistem klasifikasi teknis (Sutanto, 2005)   
Ø  Jenis tanah terbagi :
1.      Bentuk persebaran tanah vertikal dapat kalian lihat saat ada penggalian parit, liang, atau sumur. Saat mencapai kedalamantertentu, kalian akan melihat perbedaan warna lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan tanah tersebut dikenal dengan sebutan profil tanah

2.      Tanah Horizontal Tanah Horizontal adalah lapisan tanah paling atas yang di setiap wilayah permukaan bumi berbeda-beda jenisnya.



C.     Jenis – jenis tanah di Indonesia
Jenis – jenis tanah di Indonesia pertama kali disusun dalam klasifikasi oleh MOHR berdasarkan genesisnya.
1.      Tanah Vulkanis
a.       Tanah Andosol
·         Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan
·         Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur
·         Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara
·         Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
·         Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambu, dan rumput.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvrLNfohzL9s9mHwESjsFagmH2bbdT0xGgksNWSWqOP0H0EC90XYejb_AHav_7E7Vy2JFTT-ZYsuwKjfL-IUuD3VLT1aRKPkLJ1El4FbvNIIQn-TX2nxUXY7kEpeRbzPrHimzJw4Z0oNc/s320/andosol2.jpgandosol












b.       Tanah Regosol
·         Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar
·         Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah
·         Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa
·         Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
·         Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSoruYSaP9RAdRCTQwZo-7v3PWGMLL7fIR-kfv8elbEQqYR51_Tso0hymlryRmGq7gm1OU4qt84xScBVbQgCo0iLqzXDxNm0OML1Nixssf2qIGTKUTLdz7Tu5VQf5rusVn7hq7dx3wNh8/s320/tanah+regosol.jpg http://2.bp.blogspot.com/-hY04-TbheoM/T-Ks-GKLVxI/AAAAAAAAAVY/TOaQWMlmvgU/s320/bohr.gif

c.       Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
·         Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah
·         Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
·         Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija
·         Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan
http://1.bp.blogspot.com/-IUaaGXeL2dg/T-KstloK-BI/AAAAAAAAAVQ/hvDsAi9GTrI/s320/3-3c.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMsGDkPt5lr42Br07BiWwsH7RmREBHkUHW74p6qOIDOJ7O6X82YYFVKlrJdNmGMEYoDNiIiZ2jWb8NMo3ry1wPPwXtsMgv4BQ9vrjBu63uFLeX5W8s2k6dgOnU-Ed8dMs902k9Bc8xWwKC/s320/tanah+Aluvial%252C.jpg
2. Tanah Organosol
a. Tanah Humus
·         Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik
·         Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
·         Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian dan warnanya kehitaman
·         Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0I1cFKx5sIluVVmJuayf12ebJqL1vHAN79DG1z7fFk2-NSytIrohR6whjecQXaSZyG7wVk8uXGqxk6tjqf_9Mcuf8Q-5wAGa0IiELlL6R31kzaoTHd0tsNof5SkdWvLhwSLdnuPXbcxAl/s1600/Tanah+humus.jpg   Organosol


 b. Tanah Gambut
·         Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa)
·         Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
·         Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
·         Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan
Tanah Gambut   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX-xPSdxboO8RTOGcUu7hmNVt5NFwHemfXLqcZJicCUO0TVUW6g_ibDq5yGWKkRDBr6HJaLSF37IJFTg-n1dNGeZyYyhR5mYYo-NBnvasIfeqt5YG0mDLgr6Ynlmxr2-NuOT3E_KAioX22/s1600/tanah+gambut.jpg
Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a.       Gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan 0.5 – 16 meter, terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air, bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran pantai Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua);
b.      Gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan rawa, ketebalan 0.5 – 6 meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih tinggi. Contoh penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah); dan
c.       Gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya di Dataran Tinggi Dieng.

Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi:
a.       gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih tinggi
b.      gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu tergenang air
c.       mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.
3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar
  • Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
  • Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan
  • Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera
  • Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah rumput ternak, palawija, dan tanaman keras.
  • Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.




http://3.bp.blogspot.com/-IZxFK5GqmBM/T-KtlzNSYXI/AAAAAAAAAVg/YLJ9qX-QsBo/s320/3-3c.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYbLL7fAjnrjbRBfiCGaX-TmhhCUs8b3KeutyfvOMCl_G-sMgttW2Cx-oqBZZpJghYeJisL18Cp4v2UApxjiK89Spv3U5ozqnMhi0JVm9FqUXKK8f6C94Wy6D9Kz_Ly9Z_zGhLN4KmOfM/s320/litosol.jpg





4. Tanah Podzol
  • Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
  • Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija
  • Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua
  • Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan.
Podsolhttp://2.bp.blogspot.com/-k315HPnP_Ok/T-KvHnOWL2I/AAAAAAAAAWA/PitQwARdT3o/s1600/bohr.gif








5. Tanah Laterit
  • Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah
  • Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian
  • Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara
  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ_sIyZuK5upSnnGQ2wMPICOxHaM1iXNCvzaMpBjtOlPVwkuHxguaPAb8Tye-9wqxD-cZos3MqfK_bMRpt8hZEwriW2tr5KwKjzPL2iZ9mkyOuTMTqV8EK_mkMzmTu8uOHaE54K-pCsUOn/s320/tanah+laterit.jpgTanah yang terjasi karena suhu udara tinggi dan curah hujan tinggi









6. Tanah Mergel

  • Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan
  • Ciri-ciri : tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk hujan jati
  • Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara
  • Pembentukan  tanah margel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj48TamsjMZuPEhmWVNlvkhF-J_fvXOiUpPBkdO0_rqt18UwJ4m0JFnBZECnRMm4lw9gdcKPgnSPWTmjO_XODGtBNekI9wFWhRSN2ZGkXKKi4xTW022TFQEPBd8aZLP3AzM3tyPACz_ohQE/s320/Tanah+Mergel..jpg











7. Tanah Terarosa (Kapur)
a. Tanah Renzina
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
  • Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara
  • Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati
  • Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta
Terarosa







b. Tanah Mediteran
  • Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen
  • Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati
  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgupmzHZvR3SoyPVhiAE-xU2eux9aJi3y3IxU-KpZ6msWTSqlLE7zPES3WU46xWp80_H0OU2sIYKSDxVlqgD8KlBYb7ggdAe7LEX0y4aCg1xLZMSe1E1osDEoVcFsTwIBVCYZLJ70Yvs-Ni/s1600/Tanah+Kapur..jpgPersebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera
 







D.    Ciri-ciri tanah di Indonesia:
  • Banyak mengandung unsur hara
  • Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
  • Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
  • Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak
E.     Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah:
  • Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
  • Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
  • Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
  • Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.
TeraseringReboisasi 























F.      Peta Persebaran Tanah Di Indonesia



































DAFTAR PUSTAKA
Internet :
Silvi . jenis tanah . http://www.silvikultur.com/Jenis_Tanah.html di unduh pada tanggal 23/04/2014 jam 10.34
Hertanto Boby, Hendrik .2013. jenis- jenis tanah. http://geoenviron.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-tanah.html . di unduh pada tanggal 23/04/2014 jam 12.53

Syahria .2012. Jenis Tanah Dan Pemanfaatannya.artikel ini diakses pada tanggal 03 desember 2012 http://indo.nesiatanahsubur.blogspot.com/2012/12/jenis-tanah-dan-pemanfaatannya.html . di unduh pada tanggal 23/04/2014 jam 12.53

Arifannisa, Nabila .2012. JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA. Artikel ini diakses pada tanggal 21 juni 2012. http://nabilaarifannisa.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-tanah-di-indonesia.html . di unduh pada tanggal 23/04/2014 jam 1.06

Buku:

Sartohadi, junun dkk. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Darmawijaya, m. Isa. 1990. Klasifikasi Tanah . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Ade Setiawan (2010). Sifat-sifat Fisika Tanah. Dasar-Dasar Ilmu Tanah

Dr.Ir.Kemas Ali Hanafiah, MS. Dasar – dasar Ilmu Tanah.