BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah
satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah kepadatan
penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagai macam masalah lain.
Untuk itu, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) yaitu
program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap keluarga. Program KB di
Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui keberhasilannya di
tingkat Internasional.
Kepadatan penduduk yang terjadi
tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara Indonesia yang perlu diperhatikan
oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau diprogramkan oleh
pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut dengan cara
melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB.
“Keluarga Berencana (KB) merupakan
salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi
wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit,
tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi” (Depkes RI, 1998).
Jumlah penduduk Indonesia menurut
hasil sensus 1980 adalah 147 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan penduduk 2,34%
per tahun. Salah satu sebab begitu cepatnya pertumbuhan penduduk Indonesia
adalah suatu kelalaian yang dilakukan sebelum 1949 yaitu pada zaman pemerintah
colonial Belanda serta adanya gerakan yang menyetujui kelahiran pada zaman
Soekarno. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah kependudukan di Indonesia
pada saat ini, pemerintah Indonesia mengambil kebijaksanaan dalam bidang
kependudukan yang berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya, yaitu “ Anti Natalis”
suatu kebijakan yang berusaha untuk menekan kelahiran serendah mungkin.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
Pengertian Dari Keluarga Berencana
2.
Apa
Tujuan Dan Manfaat Keluarga Berencana
3. Apa Ukuran –Ukuran Keluarga Berencana
4. Macam – Macam Jenis Kontrasepsi
5.
Manfaat
Keluarga Berencana(KB) Untuk Kesehatan
6.
Dampak
Positif Dan Negatif Keluarga Berencana
7.
Keluarga
Berencana Dan Kependudukan Di Indonesia
C. Tujuan
1.
Mengetahui
penegrtian dari Keluarga Berencana
2.
Mengetahui
Tujuan dan Manfaat Keluarga Berencana
3.
Mengetahui
Ukuran- Ukuran Keluarga Berencana
4.
Mengetahui
Macam- Macam Jenis Kontrasepsi
5.
Mengetahui
Manfaat KB Untuk Kesehatan
6.
Mengetahui
Dampak Positif dan Neatif KB
7.
Mengetahui
Keluarga Berencan dan Kependudukan Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keluarga Berencana ( KB)
KB
adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk
keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Menurut World Health Organisation (WHO)
expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Secara umum keluarga berencana dapat
diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa
sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang
bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan
terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.
Ada beberapa
kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan ibu dan aktor pendukung lainnya. /ntuk mempunyai sikap yang
positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan
yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani
program KB berkurang(Notoatmojo, 2003)
Istilah yang banyak digunakan dalam
kegiatan keluarga berencana adalah;
1. Akseptor KB ( Peserta Keluarga
Berencana )
Pasangan usia subur dimana salah
seorang dari padanya menggunakan salah satu cara/alat kontrepsesi untuk tujuan
pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun nonprogram.
2. Akseptor Baru
Pasangan usia subur yang baru
pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi atau pasangan usia
subur yang menggunakan kembali salah satu cara /alat kontrasepsi setelah merek
berakhir masa kehamilannya ( baik kehamilan yang berakhir dengan keguguran,
lahir mati maupun yang menghasilkan lahir hidup).
3. Pasangan Usia Subur
Pasangan usia subur batasan umur
yang digunakan disini adalah 15 sampai 44 tahun, dan bahkan 15-49 tahun. Hal
ini tidak berarti berbeda dengan perhitungan fertilitas yang menggunakan
batasan 15- 49 tahun, tetapi dalam kegiatan ini keluarga berencana mereka yang
berada pada kelompok 45-49 bukan merupakan sasaran keluarga berencana lagi.
4. Cara Kontrasepsi Modren
Cara alat kontrasepsi yang digunakan
untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan.
5. Current User (Peserta KB Aktif)
Pasangan usia subur yang pada saat
ini masih menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi.
6. Even User
Pasangan usia subur yang pernah
menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi, baik sekarang masih menggunakan
salah satu cara ataupun tidak menggunakan lagi.
7. Akseptor Aktif Kembali
Pasangan usia subur yang telah
berhenti menggunkan selama 3 buan atau lebih yang tidak diselingi oleh suatu
kehamilan dan kembali menggunkan cara kontrasepsi, baik dengan cara yang sama
maupun berganti cara setelah berhenti atau istirahat paling kurang 3 bulan
berturut-turut dan bukan karena hamil.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah
untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat
kesehatan yang tinggi maka wanita sebagai penerima kesehatan anggota keluarga
dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga. Supaya anak
tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda.
Oleh sebab itu wanita harus di beri
perhatian sebab:
1. Wanita mengahadapi masalah kesehatan
khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya
2. Kesehatan wanita secara langsung
mempengaruhi kesehatan anak yang dikandungnya dan dilahirkan
3. Kesehatan wanita sering dilupakan
dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “pembangunan “ seperti
program KB dan pengendalian jumlah penduduk
4. Masalah kesehatan reproduksi wanita
sudah menjadi agenda internasional diantaranya Indonesia menyepakati
hasil-hasil konfrensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan.
5. Masi adanya kebiasaan tradisional
yang merugikan baik bagi kesehatan perempuan secara umum maupun bagi perempuan
hamil
6. Di berbagai dunia maih terjadi
berbagai deskriminasi yang berdampak negative terhadap kesehatan dan hak
reproduksi perempuan
7. Adanya ketidaksetraan bagi perempuan
dalam agen pendidikan,pekerjaan, pengambilan keputusan dan sumber daya yang
tersedia
8. Berdasarkan pemikiran diatas
kesehatan wanita merupakan aspek paling penting disebabkan pengaruh pada
kesehatan anak-anak. Oleh sebab itu, pada wanita diberi kebebasan dalam
menentukan hal yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhan dimana
ia sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri.
Ø Landasan hukum Keluarga Berencana
di Indonesia
1) Tap MPR No.IV/1999 tentang GBHN
2) Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
3) Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah
4) Undang-undang No 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah
5) Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang
keuangan Negara
6) Undang-undang No. 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional
7) peraturan pemerintah no. 21 tahun
1994 tentang penyelenggaraan Pembangunan keluarga Sejahtera
8) Peraturan pemerintah no 27 tahun tahun
1994tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan
9) Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen
10) Keputusan Presiden No. 09 tahun 2004 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen
11) Keputusan Presiden No. 110 tahun 2001
12) Peraturan Presiden No.7 tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJM) 2004-2009
13) Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan / Kepala BKKBN No.10/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Organisasi
dan Tata Kerja BKKBN Pusat
14) Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan / Kepala BKKBN No.74/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Tata Kerja
BKKBN Provinsi dan kabupaten/Kota
15) Keputusan Kepala BKKBN No. 159/HK-010/B5/2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Provinsi Irian jaya Barat
16) Keputusan Kepala BKKBN no. 182/HK-010/B5/2005
Organisasi dan tata Kerja BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dan provinsi Sulawesi
Barat.
B.
Tujuan dan Manfaat dari keluarga
Berencana
Ø Tujuan
dari Keluarga Berencana ;
v Mengatur
kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
v Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi
pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai
keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
v Married
Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah
dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang
cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
v Tujuan
akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)
dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga
yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
produktif dari segi ekonomi.
v Meningkatkan
jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
v Menurunnya
jumlah angka kelahiran bayi.
Ø Manfaat
dari keluarga Berencana
v Memungkinkan
wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan bila dan
kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda
kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak
manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.
v Wanita
yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan yang buruk.
Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau meninggal selama
kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan
(misalnya lahir dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap
tahun, jika semua wanita yang tidak ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan.
Kematian ini terjadi sebagian besar di negara berkembang di mana cakupan
kontrasepsi rendah.
v Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam
kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan meraih pendidikan ketika mereka
menggunakan alat kontrasepsi dan tidak berisiko hamil. Karena kegiatan ini
umumnya meningkatkan status perempuan dalam masyarakat, kontrasepsi secara
tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status perempuan.
v Memberikan
manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan (yaitu
estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan
endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga
terhadap fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah
terbukti mengurangi risiko penyakit radang panggul.
v Mencegah
efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi aborsi.
v Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga
memungkinkan wanita untuk lebih mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka,
misalnya memutuskan kapan dan mengapa mereka menikah.
Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada
1970-an, pola perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki
anak di usia yang lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih sedikit.
Perubahan demografis cenderung telah mengurangi beban emosional dan ekonomi
untuk membesarkan anak, karena keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak
waktu untuk mengumpulkan sumber daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran
keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki lebih banyak
waktu dan sumber daya yang diberikan per anak.
C.
Ukuran
–Ukuran Keluarga Berencana
Beberapa
ukuran KB yang dikenal dalam pelaksanaan kegiatan KB seperti:
1. Angka
kelangsungan ( CR)
2. Peserta
KB aktif (CU)
3. Bulan
pasangan perlindungan atau tahun pasangan perlindungan
4. Perkiraan
penurunan fertilitas akibat pelaksanaan KB
Ukuran
– ukuran ini bukan merupakan ukuran yang mutlak terpisah antara satu dengan
lainnya, tetapi ada kaitannya dan saling berhubungan antara satu dan lainnya(
ukuran yang satu diperlukan untuk perhitungan ukuran lainnya).
D.
Macam – macam Jenis Kontrasepsi
1. Kontrasepsi sederhana tanpa alat
·
Senggama
Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama
dilakukan sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria
dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak
dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya
keluar.
·
Pantang
Berkala (sistem berkala)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat
istri dalam masa subur.Selain sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga
difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah kehamilan. Cara ini kurang
dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’.
Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya
setiap bulan.
2.
Kontrasepsi sederhana dengan
alat
a. Kondom
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan
yang sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis,
biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang
berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah
dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan
penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS
Manfaat
pemakaian kontrasepsi kondom :
1.
Efektif
bila digunakan dengan benar
2.
Tidak
mengganggu produksi ASI
3.
Tidak
mengganggu kesehatan klien
4.
Tidak
mempunyai pengaruh sistemik
5.
Murah
dan dapat dibeli secara umum
6.
Tidak
perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
7.
Metode
kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
b.
Diafragma
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari
lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual
dan menutup serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma :
Jenis kontrasepsi diafragma :
1. Flat spring (flat metal band)
2. Coil spring (coiled wire)
3. Arching spring)
Cara
kerja kontrasepsi diafragma :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi bagian
atas
(uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
Manfaat kontrasepsi diafragma :
Manfaat kontrasepsi diafragma :
1.
Efektif
bila digunakan dengan benar
2.
Tidak
mengganggu produksi ASI
3.
Tidak
mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
4.
Tidak
mengganggu kesehatan klien
5.
Tidak
mengganggu kesehatan sistemik
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9)
digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Jenis
kontrasepsi spermasida :
a) Aerosol
b) Tablet vaginal, suppositoria, atau
dissolvablefilm
c) Krim
Cara
kerja kontrasepsi spermisida :
Menyebabkan
sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur.
Manfaat
kontrasepsi spermisida :
1.
Efektif
seketika (busa dan krim)
2.
Tidak
mengganggu produksi ASI
3.
Bisa
digunakan sebagai pendukung metode lain
4.
Tidak
mengganggu kesehatan klien
5.
Tidak
mempunyai pengaruh sistemik
6.
Mudah
digunakan
7.
Meningkatkan
lubrikasi selama hubungan seksual
8.
Tidak
perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
d.
KB Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal
1. KB Suntik 1 bulan (kombinasi)
Adalah
25 mg Depo medroksiprogestreon asetat dan 5 mg esestradiol sipionat yang
diberikan injeksi I.m sebulan sekali (Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat
dan 5mg Estradional Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali
Keuntungan
menggunakan KB Suntik
·
Praktis,
efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%.
·
Tidak
membatasi umur
·
Obat
KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak mempengaruhi ASI dan
cocok untuk ibu menyusui
Kerugian menggunakan KB Suntik
·
Di
bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual, pendarahan berupa bercak di antara
masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara
·
Tidak
melindungi dari IMS dan HIV AIDS
Indikasi:
§ Wanita usia 35 tahun yang merokok
aktif
§ Ibu hamil atau diduga hamil
§ Pendarahan vaginal tanpa sebab
§ Penderita jantung, stroke, lever,
darah tinggi dan kencing manis
§ Sedang menyusui kurang dari 6 minggu
§ Penderita kanker payudara
2. KB Suntikan 3 bulan.
Depo Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang
digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang
kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk
dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti
kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program
postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
Keuntungan KB suntik 3 bulan
·
Resiko
terhadap kesehatan kecil.
·
Tidak
berpengaruh pada hubungan suami istri
·
Tidak
di perlukan pemeriksaan dalam
·
Jangka
panjang
·
Efek
samping sangat kecil
·
Klien
tidak perlu menyimpan obat suntik
Kerugian KB suntik 3 bulan
a) Gangguan haid. Siklus haid memendek
atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama
sekali.
b) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c) Permasalahan berat badan merupakan
efek samping tersering
d) Terlambatnya kembali kesuburan
setelah penghentian pemakaian
e) Terjadi perubahan pada lipid serum
pada penggunaan jangka panjang
f) Pada penggunaan jangka panjang dapat
menurunkan densitas tulang
g) Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
kepala, nervositas, dan jerawat.
e.
KB Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan
menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum
secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran,
setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak
menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan
pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui)
dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Jenis-jenis
kontrasepsi Pil
1) Pil gabungan atau kombinasi
Tiap
pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil
gabungan mengambil manfaat dari cara
kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan,dan
hampir 100% efektif bila diminum
secara teratur.
Jenis – jenis pil kombinasi:
Jenis – jenis pil kombinasi:
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dua dosis yang berbeda adalah estrogen dan progesteron, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
- Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam tiga dosis yang berbeda adalah mengandung berbagai dosis progestin. Pada sejumlah jenis obat tertentu, dosis estrogen didalam ke 21 pil aktif bervariasi. Maksud dari variasi ini adalah mempertahankan besarnya dosis pada pasien serendah mungkin selama siklus dengan tingkat kemampuan dalam pencegahan kehamilan yang setara
2) .Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan
memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher
rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan
sperma. Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim)
sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
a)
Kontra
indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang
menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker
kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui
vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
b)
Efek
Samping Pemakaian Pil
Pemakaian
pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual,
bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang
vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.
f.
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR
tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI).
Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini.
Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap
tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR :
a. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana
pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat
tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik.
b. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan
ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2,
fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
c. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung
atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi
load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
d. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti
spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang
bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang
hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih)
untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan
lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang
menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
g.
Kontrasepsi Implant
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di
bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit
lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk
dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang
akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi
terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat
diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur
wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan
lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan
demikian, jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak
diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini
baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang
paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor.
Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang
belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang
sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima
sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk
sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30
tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi. Indikasi
kontrasepsi vasektomi
Vasektomi merupakan upaya untuk
menghenttikan fertilis dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan
terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas
keluarga.
Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
1. Infeksi kulit pada daerah operasi
- Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
- Hidrokel atau varikokel
- Hernia inguinalis
- Filarisasi(elephantiasis)
- Undesensus testikularis
- Massa intraskotalis
- Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoaglansia
E. Manfaat
Keluarga Berencana(KB) Untuk Kesehatan
Menjaga
kesehatan tidak bisa diremehkan oleh siapa saja, khususnya oleh para wanita.
Bukan hanya kesehatan fisik luar, namun juga kesehatan
organ-organ tubuhnya, seperti rahim dan indung telur. Mengatur jarak kehamilan
dan jumlah kelahiran anak, merupakan salah satu cara menurunkan resiko
terganggunya kesehatan organ-organ tersebut dari ancaman penyakit berat,
seperti kanker atau bahkan kematian. Karena itu, rencanakan dengan benar setiap
kehamilan wanita. salah
satu manfaat terbesar ikut program KB atau " Dua Anak Cukup" ialah
mencegah kehamilan yang tak diinginkan sehingga kelahiran dengan bayi kondisi
stunting ( kaki pendek) bisa dihindari, kemudian juga bisa mencegah kematian
ibu saat melahirkan.
Kemudian,
pendidikan masyarakat juga bisa berangsur meningkat. Hal itu karena pendanaan
keluarga bisa lebih terencana dan bisa memenuhi segala kebutuhan pendidikan
anak secara optimal.Selain penjelasan diatas, masih ada manfaat lain yang belum
diketahui masyarakat. Di bawah ini Witjaksono,
menjelaskan agar kita bisa lebih memahami manfaat besarnya bila kita
mengikuti program keluarga berencana.
·
Meningkatkan derajat kesehatan wanita.
·
Meningkatkan dan status wanita.
·
Meningkatkan kelangsungan hidup wanita
·
Meningkatkan kesejahteraan keluarga, dari
waktu sampai dana.
·
Meningkatkan pendidikan anak.
·
Meningkatkan nutrisi anak.
·
Meningkatkan kesempatan untuk menyusui bayi.
·
Menurunkan kehamilan berisiko tinggi.
·
Menurunkan berbagai penyakit dan masalah
kesehatan.
Sementara itu manfaat
masyarakat bila ikut keluarga berencana, ialah sebagai berikut:
·
Menurunkan pembiayaan sektor kesehatan
ibu dan anak.
·
Menurunkan pembiayaan sektor pendidikan.
·
Menurunkan pembiayaan sektor kendali
lingkungan.
·
Meningkatkan produktivitas wilayah atau
negara.
·
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
·
Meningkatkan kemampuan finansial dan
investasi.
·
Menurunkan tekanan kependudukan.
·
Menurunkan kelangkaan sumber daya alam.
·
Meningkatkan kesetaraan gender.
·
Menurunkan diskriminasi wanita
F. Dampak
Positif dan Negatif Program Keluarga Berencana
Ø Dampak
positif Program Keluarga Berencana
Berikut
ini beberapa manfaat KB yang perlu diketahui :
1.
Kehamilan
terlalu dini
Perempuan dibawah usia 17 tahun rentan mengalami kematian
sewaktu persalinan. Hal ini dikarenakan perkembangan tubuhnya belum sempurna dan
belum cukup matang serta siap dilewati bayi. Sang bayi pun terancam resiko
kematian sebelum usianya mencapai satu tahun.
2.
Kehamilan
terlalu "telat"
Perempuan berusia terlalu tua untuk mengandung dan
melahirkan memiliki banyak resiko berbahaya. Terlebih jika memiliki
masalah-masalah kesehatan lain atau terlalu sering hamil dan melahirkan.
3.
Kehamilan-kehamilan
jarak dekat
Kehamilan dan persalinan membutuhkan banyak energi dan
kekuatan. Jika Ibu belum pulih dari satu pesalinan namun sudah hamil kembali,
tubuh tidak akan sempat memulihkan kebugarannya. Berbagai masalah bahkan
kematian pun akan dihadapi saat berhadapan dengan situasi kehamilan jarak
dekat.
4.
Terlalu
sering hamil dan melahirkan
Perempuan memiliki lebih dari empat anak beresiko menghadapi
kematian akibat pendarahaan hebat dan kelainan-kelainan lainnya. Tidak ada
paksaan dan tidak ada yang boleh memaksa Ibu untuk mengikuti program Keluarga
Berencana ataupun tidak. Namun pekerja kesehatan akan menyarankan Ibu untuk
mengikuti program ini jika terjadi sesuatu yang dapat membahayakan diri Ibu.
Dibutuhkan kesadaran dalam diri sendiri, mengenai pentingnya mengikuti program
Keluarga Berencana, baik untuk kebaikan diri sendiri, anak, juga kesejahteraan
keluarga. Tidak ada yang boleh memaksa Ibu mengikuti program Keluarga
Berencana, dan tidak ada paksaan untuk Ibu mengenakan alat KB tertentu. Namun
jika alat KB yang Ibu pilih dapat membahayakan diri sendiri, maka konsultasikan
terlebih dahulu hal tersebut pada dokter kandungan.
Ø Dampak
Negatif Program Keluarga Berencana
Selain memiliki dampak positif,
program keluarga berencana ini juga memiliki dampak-dampak negative antara
lain:
1)
. Menerima efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi
2)
Tidak
dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
3)
Sering menaikkan Berat Badan
4)
Peningkatan risiko infeksi
5)
Frekuensi bersenggama
6)
Kemudahan untuk kembali hamil lagi
7)
Efek samping ke laktasi
8)
Efek dari kontrasepsi tersebut di masa
depan
9)
Memiliki keturunan terbatas
G.
Penggunaan
Kontrasepsi Menurut Umur
a. Umur ibu kurang dari 20 tahun:
1) Penggunaan prioritas kontrasepsi pil
oral.
2) Penggunaan kondom kurang
menguntungkan, karena pasangan muda frekuensi bersenggama tinggi sehingga akan
mempunyai kegagalan tinggi.
3) Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR
kurang dianjurkan.
4) Umur di bawah 20 tahun sebaiknya
tidak mempunyai anak dulu.
b. Umur ibu antara 20–30 tahun
1) Merupakan usia yang terbaik untuk
mengandung dan melahirkan.
2) Segera setelah anak pertama lahir,
dianjurkan untuk memakai spiral sebagai pilihan utama. Pilihan kedua adalah
norplant atau pil.
c. Umur ibu di atas 30 tahun
1) Pilihan utama menggunakan
kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa merupakan pilihan kedua.
2) Dalam kondisi darurat, metode mantap
dengan cara operasi (sterlilisasi) dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan
dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah
H.
Keluarga Berencana dan Kependudukan di
Indonesia
Pertumbuhan dan
perkembangan kehidupan ummat manusia di muka bumi ini menunjukkan bahwa seiring
berjalannya waktu, manusia akan menghadapi keadaan yang terus berbeda. Dimulai
dari segi sosiologi, norma hidup manusia, keilmuan tekhnologi dan perubahan
lainnya. Perubahan ini menunjukkan bahwa semakin berkembangnya manusia maka
diperlukannya pula sikap dan usaha bagaimana cara menghadapinya dan mencari
solusinya.
Melihat
kejadian-kejadian yang terjadi terhadap perkembangan sekarang ini terutama
sektor pertumbuhan penduduk yang terjadi di Negara kita Indonesia semakin lama
semakin menunjukkan pertambahan dari jumlah penduduk yang begitu cepat. Hal ini
merupakan salah satu akibat semakin berkembangnya manusia maka berkembangnya
pula sektor-sektor yang lainnya. Apalagi Negara kita adalah Negara yang
berkembang yang masih dalam proses menuju Negara yang mandiri. Dari hal
pertumbuhan penduduk yang begitu cepat mengakibatkan peningkatan perekonomian
Negara, sedangkan yang kita ketahui saat ini bahwa Negara kita sedang dalam
keadaan krisis ekonomi. Lapangan pekerjaan sangat dibutuhkan sedang masyarakat
terus berkembang jumlahnya, sandang, pangan dan papan pun menjadi kebutuhan
mendesak sedang kita pun masih mengimport kebutuhan tersebut dari Negara lain,
kesehatan pun ikut menjadi bagian yang diperlukan sedang masyarakat miskin tak
mampu menjalankan. Kesemua itu adalah fenomena kehidupan yang dialami Negara
kita bahwa kebutuhan, kesejahteraan dan peningkatan kualitas bangsa ini
disesuaikan oleh laju pertumbahan penduduk.
Oleh karenanya,
jikalau hal tersebut di atas tidak segera ditanggulangi dan dicarikan solusi
maka akan berpengaruh negatif terhadap pembangunan nasional, karena pemerintah
bisa kewalahan menyediakan sarana perekonomian, fasilitas kesehatan, sarana
pendidikan, tempat wisata dan sebagainya. Menjadi tanggung jawab kementrian
kesejahteraan rakyat sebagai pemerintah yang mengola laju pertumbahan rakyat
dan kita bersama sebagai masyarakat wajib dan sadar akan apa yang telah kita
alami agar ikut berpartisipasi menjalankan aturannya. Dari semua hal di atas,
menunjukkan perkembangan permasalahan khususnya di Indonesia semakin bertambah
luas, dimana keluarga berencana dianggap sebagai salah satu cara untuk
menurunkan angka kelahiran dan sebagai satu sarana untuk mengendalikan
pertambahan penduduk yang semakin pesat. Maka menjadi suatu keinginan
pemerintah kita dalam mencari solusi yang tepat agar kesejahteraan masyarakat
dapat merata. Apabila laju pertumbuhan penduduk sudah dapat dikendalikan dengan
program KB, maka pemerintah sudah bisa mengupayakan peningkatan kualitas
penduduk, dengan cara menyediakan fasilitas perekonomian, kesehatan, pendidikan
dan sebagainya. Sehingga pada masa yang akan datang, penduduk Indonesia semakin
tinggi kualitas hidupnya dan semakin maju tingkat kecerdasannya.
Tetapi
pemerintah membuat program KB untuk masyarkat tidak lain untuk kesejahteraan dan peningkatan kualitas bangsa
ini disesuaikan oleh laju pertumbahan penduduk. Agar kehidupan anak atau pun
generasi berikutnya dapat diperhatikan.
KESIMPULAN
Keluarga
Berencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni dua untuk setiap
keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan
diakui keberhasilannya di tingkat Internasional. Dengan adanya program KB yang
dilakukan oleh pemerintah untuk memperhatikan kesehatan wanita. Kesehatan
wanita bukan hanya fisik nya saja namun
juga kesehatan organ-organ tubuhnya, seperti rahim dan indung telur.
Mengatur jarak kehamilan dan jumlah kelahiran
anak, merupakan salah satu cara menurunkan resiko terganggunya kesehatan
organ-organ tersebut dari ancaman penyakit berat, seperti kanker atau bahkan kematian.
Dengan program tersebut sangat didukung oleh masyarakat khusunya dizaman modern
ini apalgi wanita – wanita ada yang tidak menginginkan anak banyak. Hal
tersebut juga mendukung progam pemerintah terhadap jumlah penduduk di Indonesia
yang mulai banyak.
Banyak
nya jenis alat kontrasepsi para wanita bisa memilih alat apa yang cocok untuk
digunakan. berKb juga alasan untuk para wanita atau ibu – ibu di Indonesia agar
dapat memeperhatikan kesehatan dan pendidikan anak, dengan ber KB para ibu
dapat mengatur jarak kehamilannya. Banyak sekali kontraversi di Indonesia
tentang berKB karena di Indonesia masih adanya masyarakat yang belum menerima
dengan adanya program Keluarga Berencana karena factor lain seperti factor
budaya yang masih terikat.
DAFTAR
PUSTAKA
Internet:
No name. 2011. Program KB di Indonesia. artikel ini
diakses pada tanggal 03 april 2013. Jam 10.58. http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-program-kb-di-indonesia_03.html di unduh pada tanggal 4/17/2014 jam 10.51
Ariadi .2014.Kesehatan Reproduksi . http://ributariadi.blogspot.com/2014/01/Makalah-Kesehatan.html 01.48 di unduh pada tanggal
4/18/2014.jam.08.47
Raffles. 2011.Kesehatan Reproduksi. Artikel ini
diakses pada tanggal 16 maret 2011. http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/03/kesehatan-reproduksi.html
. dunduh pada tanggal 4/18/2014 . jam
08.47
Fitriana. Nevi. 2011.Program
Keluarga Berencana . artikel ini di akses pada tanggal 14 desember 2011. http://nefi34na.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvml-o.html.
diunduh pada tanggal 4/18/2011 jam 10.34
Baru Yudistiawan . KB Dan Kependuddukan. Rahmat. http://rahmatyudistiawan.wordpress.com/2013/01/23/kb-dan-kependudukan-oleh-rahmat-yudist. Di unduh pada tanggal 04/19/2014 jam 11.48
Buku:
Mantra,Ida bagoes,2009. Demografi Umum.Pustaka Belajar.Yogyakarta
Lembaga demografi FE UI,1981.Dasar-Dasar Demografi.lembaga penerbit FE UI.Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar