BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Front merupakan daerah bertemunya dua
massa udara yang sifat fisik (temperature, densitas) serta kekuatannya berbeda.
Perpotongan bidang batas inidengan tanah menunjukan sebuah garis pada peta
cuaca. Garis ini merupakan sebuah permukaan
(bidang) yang tidak vertikal melainkan bidang miringdimana udara panas
akan naik diatas udara yang lebih dingin. Front merupakanzone yang tipis
(kecil) dimana kecepatan permibilitas bahan sifat-sifat massaudara terhadap jarak adalah besar. Simbol-simbol
pada peta sinoptik seperticuaca, tekanan udara, kecepatan angin, suhu
udara, suhu titik embun, dan jenisawan merupakan simbol-simbol yang menjadi
indikator terjadinya front di suatudaerah.
Front dapat dibedakan atas lima jenis yaitu front panas(warm front)
Front dingin (cold
front),front campuran(occluded front),front stasioner(stationary front) dan siklon frontal. Front ini
diklasifikasikan berdasarkan padatemperatur udara dan dominasi udara yang
terjadi. Setiap jenis front memilikimasing-masing
keunikan dan karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik front dingin
berbeda dengan front panas. Apabila terjadi front dingin, daerahtersebut
akan mengalami hujan deras dan badai yang biasanya disertai dengan petir
dan kilat, sedangkan pada front panas yang terjadi adalah gerimis
yang berkepanjangan. Begitu pula dengan front campuran, stasioner dan
siklonfrontal, yang memiliki dampak atau pengaruh yang berbeda terhadap
fenomena cuaca.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengetian massa udara?
2. Apa
pengertian front?
3.
Bagaimana tingkat pembentukan front?
4.
Bagaimana cara pengklasifikasian front?
5. Dimana
saja lokasi dan waktu penbentukan front?
6. Bagaimana
proses terbentuknya awan , prespitasi, dan angin ?
7.
Bagaimana perubahan massa udara ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan mengenai front ini untuk
mengetahui pengetian massa udara, pengertian front, tingkat pembentukan front,
klasifikasi front, lokasi dan waktu penbentukan front, proses terbentuknya awan
, prespitasi, dan angin, dan perubahan massa udara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Massa Udara
Massa Udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya mencapai
ribuan meter dari permukaan tanah dan
meluas sampai ribuan kilometer persegi. Kawasan sumber diartikan
sebagai permukaan yang homogen di mana massa udara terbentuk. Suhu dan kelembapannya
serba sama dalam arah mendatar. Karakteristik cuaca dalam massa udara bergantung pada dua
sifat dasar, yaitu sebaran suhu ke arah tegak dan kadar airnya. Sebaran
suhu ke arah tegak menyatakan kemantapan massa udara. Karena kemantapan erat
kaitannya dengan gerak vertikal di dalam massa udara, maka sebaran uap air ke
arah atas, bentuk kondensasi dan jumlah curah hujan, semuanya ditentukan oleh
sebaran suhu ke arah tegak.
Agar suatu massa udara dapat terbentuk, udara harus berdiam
atau bergerak untuk waktu yang lama di atas daeah luas yang memiliki
daerah seragam. Selain itu, angin lemah dan
sifat permukaan yang seragam juga harus terdapat bersama-sama dalam
pembentukan massa udara. Angin lemah mengakibat kan udara akan berada di atas wilayah sumber lebih lama, sehingga mendekati keseimbangan dengan wilayah itu.Beberapa sifat
pokok wilayah yangmenentukan sifat massa udara adalah suhu dan apakah
wilayah tersebut berupa daratan atau lautan. Di
seluruh muka bumi kawasan sumber diklasifikasikan menjadi empat (4) lokasi:
- Samudera-samudera tropis dan subtropis hangat
- Padang pasir kontinental subtropis yang panas
- Samudera lintang tinggi yang relatif dingin
- Benua lintang tinggi yang sangat dingin dan kawasan es/salju
Massa udara dibagi menjadi enam kategori berdasarkan
karakteristik iklim (temperatur dan kelembapan) dari tempat terbentuknya.:
Ø Maritim Tropik merupakan udara
tropika yang terbentuk diatas lautan pada lintang rendah. Udaranya
bersifat hangat, lembab, dan tidak stabil.
Ø Daratan Tropik merupakan udara
tropik daratan yang terbentuk diatasdaerah
subtropika. Misalnya daerah Afrika Utara, Amerika Serikat,Meksiko, dan
daerah Gurun di Afrika (terutama di musim panas). Udaraini bersifat panas,
kering, tidak stabil, dan jarang terdapat awan karenakelembapannya sangat
rendah.
Ø Maritim Kutub
merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggidiatas lautan. Pada musim
dingin udara maritim kutub relatif dingin dibandingkan kutub benua atau rtika. Pada musim panas
udarnya sejuk.Udara maritim kutub bersifat lembab dan tidak stabil.
Ø Daratan Kutub
merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggidiatas daratan. Udara ini memiliki
sifat yang serupa dengan udara artikatetapi
tidak sedingin udara artika. Massa udara ini tidak terlalu dingin pada
musim panas dengan kelembapan yang berubah-ubah dankestabilan yang jauh lebih
kecil atau labil.
Ø Maritim Artik
merupakan massa udara yang terdapat dalam musimdingin yang berasal dari lautan.
Ø Daratan Artik
merupakan massa udara yang terdapat dalam musimdingin yang berasal dari daratan. Ketika
angin mendorong kumpulanudara keduanya berinteraksi dengan seksamanya sehingga
dapatmembantu menyebarkan panas dan
kelembapan pada permukaan planet.Ketika dua
massa udara dengan temperatur dan kelembapan berbeda bertemu
keduanya tidak bercampur, tetapi akan bertumbukan sepanjanggaris yang diberi
nama Front. Hal ini menyebabkan pembentukan awandan prespitasi atau hujan.
Karakteristik Fisik Massa Udara
Dari keempat kelas tersebut mempunyai karakteristik fisik
seperti suhu, kelembaban spesifik, stabilitas yang berbeda-beda.
Karakteristik Fisik Massa Udara
Massa
Udara
|
Suhu
(oC)
|
Kelembaban
Spesifik (g/kg)
|
Stabilitas
|
Kawasan
Sumber
|
mT
|
22– 30
|
15 – 20
|
Stabilitas
bersyarat
|
Samudera
tropis, Subtropis, Amazone, Congo basin, Asia tenggara
|
cT
|
30– 42
|
5 – 10
|
Stabil
bersyarat, lapse rate 0 – 3 km
|
Gurun
subtropis, Sahara, dan Gurun Australia
|
mP
Winter Summer
|
0–0
; 2 – 4
|
3 – 8 ;
5 – 10
|
Stabil
bersyarat
|
Samudera
pada lintang 45 – 50 derajat dan Kutub
|
cP
Winter
|
-35– -20
|
0,2 –
0,6
|
sangat
stabil (inversi di permukaan)
|
Benua
pada lintang 45 – 50 derajat
|
summer
|
5 – 15
|
4 – 9
|
Stabil/stabil
bersyarat
|
|
cA
Winter
|
-55 –
-35
|
0,05 –
0,2
|
sangat
stabil (inversi 0 – 2 km)
|
Antartika,
Artik, dan Greenland
|
Modifikasi Massa Udara
Massa udara adalah sekelompok massa yang bergerak dinamis,
sehingga akan selalu bergerak dari kawasan sumber (asal terciptanya) ke lokasi
yang lain. Perpindahan ini akan membawa konsekuensi terjadinya modifikasi.
Modifikasi yang terjadi melalui dua cara, yaitu (1) akan terjadi permukaan
lembab dan panas, (2) menjadi stabil (turun) atau menjadi tidak stabil (udara
bergerak naik). Modifikasi yang terjadi tergantung pada wilayah yang dilewati
bila wilayah yang dilewati hangat, maka massa udara akan termodifikasi menjadi
hangat dan dituliskan pada huruf ketiganya huruf w, jika udara melewati lokasi
yang dingin maka huruf ketiganya menjadi c. Setetlah terjadinya percampuran
massa udara, maka udara akan mengalami dua hal, yakni menjadi tidak stabil atau
stabil sehingga huruf keempatnya menjadi u untuk yang tidak stabil dan s untuk
yang stabil. Peristiwa modifikasi massa udara secara simbolik dapat dituliskan
sebagai berikut :
Ø mT —–> mTw —–> mTws atau mTwu
—–> mTc —–> mTcs atau Mtcu
Ø cT —–> cTw —–>
cTws atau cTwu —–> cTc —–> cTcs atau cTcu
Ø mP—–> mPw—–> mPws atau
mPwu—–> mPc —–> mPcs atau mPcu
Ø cP —–> cPw —–> cPws atau cPwu
—–> cPc —–> cPcs atau cPcu
Keterangan
: makna empat simbol huruf mTwu adalah massa dara dari maritim tropis yang
melewati lokasi yang hangat (w) sehingga menjadi tidak stabil (u).
ITCZ
ITCZ merupakan
singkatan dari Inter-Tropical Convergence Zones merupakan tempat
bertemunya dua massa udara yang memiliki sifat dan kekuatan yang sama, sehingga
menjadi lokasi yang selalu identik dengan akan terjadinya konvergensi (naiknya
massa udara) lalu tekanan udara menjadi rendah dikenal dengan istilah siklon
yang pada akhirnya menjadi wilayah tempat semua angin akan bergerak ke arah
ITCZ. Dampak yang terjadi adalah wilayah ini akan menjadi wilayah yang bercuaca
buruk akan terbentuk awan besar yang berkembang vertikal (Cumulonimbus, Cb),
sehingga akan terjadi hujan badai besar dengan angin dan petir. Pergerakan ITCZ
pada Januari (terjauh ke selatan) dan Juli (terjauh ke utara).
Pada gambar terlihat
bahwa ITCZ bergerak mengikuti lintasan semu matahari, sehingga akan melintasi
ekuator sebanyak dua kali setahun dengan inklinasi terjauh 23,5derajat lintang
utara dan selatan.
B. Pengertian Front
Front adalah batas antara pertemuan dua massa udara yang
mempunyai sifatfisika (suhu, densitas)
berbeda.Front merupakan daerah yang sempit dengan kecuraman perubahan
sifat massa udara terhadap jarak yang besar. daerah front adalah tempat terjadinya transisi yang cepat
antara massa udara yang satudengan
massa udara yang lain, mempunyai ketebalan yang berorde 100 km.Suhu merupakan
sifat utama yang dipakai untuk mengidentifikasikan massaudara dan untuk
menunjukan adanya front.Selain suhu kelembapan juga dapatmembantu dalam menganalisis peta cuaca
danmenentukan lokasi front.Kelembapan ini dinyatakan dengan suhu tititk
embun, gradien tekanan, arah dankecepatan angin, perawanan, dan endapan. Front
merupakan suatu wilayah atautempat pertemuan antara dua massa udara yang
memiliki perbedaan fisik dan kekuatannya.Biasanya,front
terjadi di daerah lintang tinggi sekitar 66.5˚lintang utara atau
selatan. Pada awal pembentukannya, perkembangan hingga penguatan front
dikenal dengan istilah frontogenesis. Sedangkan pada fase akhir pelenyapan atau
penghancuran front dikenal dengan istilah frontolisis. Secaraumum front dapat dibedakan
atas lima jenis yaitu front panas (warmfront), frontdingin (cold front), front
campuran (occluded front), front stasioner (stationaryfront) dan siklon
frontal. Klasifikasi front ini didasarkan pada temperatur udaradan dominasi udara yang terjadi.
Analisis front sangat bermanfaat
terutama untuk mempelajari fenomenacuaca yang mungkin terjadi dalam suatu
wilayah. Dengan mengetahui jenisfront yang terjadi maka kita dapat melakukan tindakan
mitigasi untuk mencegahterjadinya keruskan
akibat fenomena cuaca yang terjadi.Analisis front akanmenjadi akurat jika kita
mampu menganalisis proses terbentuknya front dari berbagai
parameter unsur cuaca yang terjadi waktu lampau dan
saat pengamatam.Pemahaman yang mendalam mengenai analisis front juga
akanmembantu kita untuk melakukan forecasting kondisi cuaca.
C. Tingkat Pembentukan Front
Tingkat pembentukan front dapat dibagi menjadi 3 tahap meliputi :
a) Tingkat Pertama
1) Tahap normal,merupakan
pertemuan antara udara kutub dariutara dengan udara ropis dari selatan.
2) Tahap deformasi,terjadi suatu
putaran udara yang arahnya berlawanan
jarumjam jika terjadi di belahan bumi utara dan searahdengan jarum jam jika
terjadi di belahan bumi selatan.
b) Tingkat kedua
Pada tahap ini terjadi deformasi
permukaan front (bidang discontinuitas)menjadi bentuk lidah atau sudut. Udara
panas pada tingkat ini terletak diantara masa udara dingin, kemudian
udara panas didorong oleh anginyang menimbulkan gangguan. Disepanjang front
panas terbentuk awancirrus, altostraturs, dan altocumulus. Sedangkan di
sepanjang permukaanfront
dingin berhubungan udara panas, sehingga udara panas menjadi tidak stabil dan naik dengan cepat sehingga mengakibatkan
tumbuhnya awan-awan konvektif.Awan ini mula-mula tumbuh sebagai
cumulus,kemudian jika awan mencapai ketinggian 6-9 km disertai
hujan ringan dan tanpa menunjukan
tanda-tanda terjadinya es maka awan menjadi cumuluscongestus, kemudian
pada akhirnya menjadi cumulus nimbus jika bagian atas awan.
c) Tingkat ketiga
Dalam perjalanannya, maka front dingin bergerak lebih cepat dari
pada front panas.Isobar-isobar lebih rapat di dalam udara dingin daripada
di dalam udara panas karena itu front
dingin akan mengejar front panas dan mendorong
udara panas ke atas, dikatakan bahwa front menjadi occlus(terserap).Akhirnya
depresi pada pusat gangguan secara progresif menjadi tertimbun
(tertutup).Sehingga front menjadi kabur dan akhirnya mati.Dari lahirmya gangguan sampai matinya front ,memerlukan
waktu 3 sampai 7hari.
Gambar 1.
Penampang vertikal permukaan front. Front panas : udara panas mendorong
udarayang lebih dingn, front dingin : udara dingin mendorongudara yang lebih
panas.
D. Klasifikasi Front
Front dapat diklasifikasikan secara geografis dan menurut
gerakan massa udara.
v Klasifikasi geografis
Pembentukan
front terjadi dari waktu ke waktu pada daerah dengan perbedaan besar di atas permukaan bumi. Namun mengikuti
frontogenesis, perkembangan front terjadi di daerah dengan dengan kondisi buruk
dan perbedaan suhu yang sesuai.Daerah
frontogenesis biasanya berada sepanjang batas pertemuan 4 massa udara
dominan. Front sepanjang pertemuan ini disebut front artic, polar dan
inter tropical.
v Klasifikasi gerakan udara
Klasifikasi tersebut berdasarkan
perpindahan front dan hasil perubahan suhu. Empat
(4) tipe dasar front yaitu:
1. Front Panas merupakan Front yang terbentuk karena massa udara panas
lebih berpengaruh dari pada massa udara dingin Ini menghasilkangerakan aktif ke atas pada udara panas.Front panas
ditandai adanya awancirus dan cirus stratus yang makin padat,karena
massa udara panas keadaaanudaranya labil
bentuk awannya berubah menjadi cirus cumulus.Jika front panas
bergerak makin mendekat makin jelas awan rendah seperti Altostratus dan Altocumulus. Precipitasi(hujan,salju,dll)terjadipada penurunan/pengurangan
altostratus hingga 300 mil pada perkembangan front
panas. Udara panas akan naik karena lebih ringan kemudianmendingin. Dari kelembatan yang ada akan mengembun
menjadi awannimbostratus.Peristiwa ini akan menyebabkan presipitasi yang sedangdengan
karakteristik / indikator front panas sebagai berikut:
A. Ditribusi Tekanan
Front panas secara umum dilokasikan di
daerah pada tekanan rendah(through) di permukaan. Kecepatan angin biasanya
meningkat pada perkembangan
front panas karena umumnya gradien tekanan meningkat.
B. Perubahan Suhu
Temperatur naik perlahan dengan
indikasi sistem awan.Pada area precipitasi
dan fog,suhu menjadi beragam.
C. Suhu Titik Embun
Suhu titik embun meningkat dengan mendekatnya front panas.
D. Visibility
Pada perkembangan front terutama
dibawah altostratus visibility biasanya
tidak baik,disebabkan tidak adanya inversi permukaan.Setelah berlalunya
front visibility meningkat pada udara disektor panas.
E. Ceiling
Ceiling awan pada perkembangan front
panas mengikuti kemiringan permukaan
front sepanjang tidak ada precipitasi.
F. Bentuk awan
Front panas hampir selalu dikaitkan
dengan bentuk tipe awan. Transisi dari Cirrus
menjadi cirrostratus menjadi altostratus menjadinimbostratus merupakan
suatu ketetapan.
2. Front Dingin merupakan
massa udara yang terjadi jika massa udara dingin lebih dominan daripada massa
udara panas. Udara dingin yang lebih padat akan bergerak dibawah udara panas dan udara panasakan naik,
membentuk cumulonimbus.Peristiwa
ini kadangkala menghasilkan hujan deras yangdisertai dengan badai.Ketika
udara panas diatas permukaan front bergerak lebih cepat,gerakanmenurun berkembang dalam udara panas sepanjang
permukaan front.Dilevel lebih tinggi udara panas dekat permukaan didorong dan
dipaksa keatas.Kemudian aliran turun
terjadi pada udara dingin dengan segeradibelakang permukaan front. Pembentukan
sistem Awan.awan stratu stumbuh bercabang-cabang dari awan utama di
beberapa level menengah danimbostratus dan
altosratus terbentuksetelah dicapai level ice-crystal.Presipitasi Biasanya hanya terjadi sedikit pada perkembangan permukaan
front dalam bentuk heavy shower.Karakteristik / indikator front dingin :
A. Tadensi Tekanan
Pada perkembangan front
dingin,karakteristik tendensi biasanyadiindikasikan dengan dan .Tendensi peningkatan tekanan
yangtiba-tiba dan kuat mengikuti berlalunya front.
B. Angin
Dengan mendekatnya front, angin biasanya akan kembali hingga
hampi
sejajar front.
C. Temperatur
Penurunan yang pasti pada suhu saat dan mengikuti berlalunya
front.
D. Suhu Titik Embun
Suhu titik embun membantu dalam menentukan lokasi front.
Penurunan
suhu titik embun akan teramati pada front dingin.
E. Visibility
Dengan mendekat dan berakhirnya front
dingin visibility
menurun / berkurang.
F. Distibusi Tekanan
Front dingin terletak di daerah dengan tekanan rendah. Kapan
saja ada
tanda densitas berlawanan antara dua massa udara.Analisa
dalam
isobar akan mengindikasikan poisisi tekanan rendah yang
terjadi pada
front.
G. Ceiling
Ceiling menjadi sangat rendah pada saat
front berlalu dan
terangkat perlahan setelah front melewatinya.
3. Front Occulasion
Front Occlusion adalah front yang
dihasilkan ketika front dingin bertemu
dengan front panas.Occlusion terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Frontocclusi panas
2.Front occlusi
dingin.Pada dasarnya dipengaruhi olehstruktur front oklusi itu sendiri.Dalam
front oklusi massa udara panasterangkat
ke atas dan siklonnya dikelilingi oleh massa udara dingin. Awanyang timbul dari front ini adalah Sc, C, hujan, shower,drizzle.
4. Front Stasioner (Stasionary Front)
Ada kalanya suatu front tidak cukup
kuat untuk mendorong frontlainnya, sehingga udara menjadi tidak bergerak. Kondisi
ini dinamakanfront stasioner atau front quasi stationer (Ahrens, 2007). Front quasistationer dapat
terjadi apabila ada dua massa udara yang bertemu, baik dingin maupun panas, tetapi
masing-masing dari massa udara tersebut tidak cukup kuat untuk mendesak
satu dengan yang lainnya sehingga tidak jelasmana
yang mendominasi. Suatu daerah dapat dikatakan mengalami frontquasi stationer
apabila tidak terjadi perubahan selama rentang beberapalama. Hal ini bersifat subjektif, karena
tergantung dari pengamat yang melakukan penelitian di lapangan.
Pergerakan dari front quasi stationer inihanya berkisar pada 5 knot. Kondisi
cuaca di sepanjang front stasioner iniumumnya cerah atau sedikit berawan,
dengan udara yang jauh lebih dingindisalah satu sisi. Hal ini disebabkan karena
kedua massa udara relatif keringdan tanpa presipitasi. Tetapi front tersebut
tak berlangsung lama. Jika udarayang lebih
hangat mulai bergerak dan mendorong udara dingin, front tak lagi
dalam kondisi stasioner. Kondisinya akan berubah menjadi front panas.Begitu pula ketika udara yang lebih dingin mendapat
daya dorong yanglebih kuat, maka
kondisi akan berubah menjadi front dingin dan udarahangat tersebut akan
tergeser.
melakukan penelitian di lapangan.
Pergerakan dari front quasi stationer inihanya berkisar pada 5 knot. Kondisi
cuaca di sepanjang front stasioner iniumumnya cerah atau sedikit berawan,
dengan udara yang jauh lebih dingindisalah satu sisi. Hal ini disebabkan karena
kedua massa udara relatif keringdan tanpa presipitasi. Tetapi front tersebut
tak berlangsung lama. Jika udarayang lebih
hangat mulai bergerak dan mendorong udara dingin, front tak lagi
dalam kondisi stasioner. Kondisinya akan berubah menjadi front panas.Begitu pula ketika udara yang lebih dingin mendapat
daya dorong yanglebih kuat, maka
kondisi akan berubah menjadi front dingin dan udarahangat tersebut akan
tergeser.Dalam beberapa keadaan suatu segmen
front kutub yang panjang hampir menjadi stasioner. Di sepanjang
bagian front ini terjadi osiliasi kecil sebagaigelombang-gelombang yang sanagt
lemah yang bergerak sepanjang front.Di beberapa tempat front ini bergerak ke
arah utara sebagai front hangat dan bergerak kembali ke arah selatan
sebagai suatu front dingin beberapa jamkemudian.
Front ini disebut front quasi stasioner. Jadi tidak begitu jelas mana
yang dominan. Kadang-kadang front ini mengikuti karakteristik suatu front
hangat dalam hal adanya gerakan ke arah atas, meskipun posisi frontal permukaan
memperlihatkan gerakan yang kecil. Front stasioner pada petacuaca ditandai
dengan alternating setengah lingkaran merah dan biru yang berlawanan arah,
tidak menunjukkan pergerakan signifikan. Ketika frontstasioner berada pada
skala kecil, degenerating ke zona yang sempit di manaarah angin berubah cukup
signifikan lebih dari jarak dekat, mereka dikenalsebagai shearlines. Shearline digambarkan sebagai garis merah titik danstrip.
Gambar 14. Shearline untuk menggambarkan front stasioner
E. Lokasi dan Waktu Terjadinya Front
Front mungkin terjadi hanya pada tempat dimana terdapat
pergantian anginsiklon /wind shear siklon.
Front terjadi hampir sepanjang daerah tekanan rendah, meskipun front
tersebut mungkin terjadi di tempat terdapat wind shear siklon dan tidak
mungkin terjadi sepanjang daerah tekanan tinggi/ pada daerah anti siklon.pada umumnya front terjadi di daerah
lintang tinggi.Front terjadi apabila massa udara panas bertemu dengan
massa udara dingin.
Temperature
merupakan sifat utama yang dipakai untuk mengidentifikasi adanya
front.Sifat-sifat lain yang berubah pada front dan dapat membantu didalam menganalisa peta cuaca untuk mementukan
lokasi front adalah kelembaban yang dinyatakan dengan temperature titik
embun,gradientekanan (biasanya front terletak dalam sebuah palung
tekanan rendah), arah dankecepatan angin, perawanan dan endapan.
Pada umumnya front mempunyaiinklinasi
antara 1:50 sampai 1:300.Kemiringan rata-rata front dingin adalahsekitar 1:100 dan front panas
sekitar 1:200.Meskipun kemiringan front sangatkecil tetapi mampu untuk menaikan
udara panas diatas udara dingin sehinggaterbentuk awan dan endapan.
v Siklon
Frontal
Siklon frontal adalah daerah front
dimana terjadi pertemuan dua massaudara yang berbeda kekuatan dan karakter.
Siklon frontal merupakan bentuk front yang terjadi dalam keadaan khusus. Depresi frontal
dalam tahapan paling berkembang dapat berupa badai besar yang lebarnya
mencapai 1600 km (1000mil) dan dapat bergerak sejauh ribuan kilometer (mil),
membawa cuaca penuh badai yang sangat mudah berubah arah ke berbagai
tempat sebelum akhirnyamenghilang. Front bergerak digambarkan di peta cuaca
sebagai garis lengkung.Siklon frontal sering
juga disebut sebagai siklon ekstratropis karena siklonfrontal ini terjadi di lintang-lintang menengah
dan tinggi. Siklon tersebut berbeda dari siklon tropis dalam
beberapa hal, tetapi yang paling menonjoladalah bahwa siklon ekstratropis
mengandung sistem frontal sedangkan siklontropis
tidak sehingga siklon tropis dikenal sebagai siklon frontal. Sikolnekstratropis terbentuk di sepanjang front kutub
yang merupakan suatu zonafrontal yang memisahkan massa udara kutub yang dingin
dari massa udaratropis yang hangat.Salah
satu contohnya adalah Claudette Hurricane di tahun 2003, di manaasal gelombang
angin dari 45 mph (72 km / h) sebelum berkembang menjadisirkulasi. Badai
tropis yang digambarkan dengan garis yang solid jeruk di US Nasional Cuaca
Layanan Unified Permukaan Analisis. Dalam suatu Front ataukonvergensi massa
udara, udara mengalami deformasi kompresi. Adapun tahap – tahap
deformasinya biasa dibagi ke dalam empat tingkat, yaitu :
(1). Tingkat
Normal
Udara Kutub dari utara dan udara tropis dari selatan saling
bertemu.
(2). Tingkat
Deformasi
(3). Suatu putaran udara terjadi,
arahnya berlawanan jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di
belahan bumi selatan.
(4). Tingkat
Deformasi Frontal
Bidang front (diskontinuitas)
terdeformasi kuat sehingga massa udaraterbelah dan udara panas terjepit
diantara udara dingin. Udara dinginmenghujam di bawah udara panas, kemudian udara panas naik ke
udara atasyang lebih tinggi dalam bidang
miring dimana disepanjang bidang Front panas akan terbentuk awan –
awan Cirrus, Altostratus dan Altocumulus. Disepanjang bidang Front dingin udara
panas bersinggungan dengan udaradingin
menyebabkan tidak stabil sehingga udara panas naik dengan cepatdan
menumbuhkan awan-awan konvektif Cumulus, Cumulus Congestusdan Cumulonimbus.Front dingin inilah yang
menyebabkan hujan lebat, badai guruh dan hujan es.
Disepanjang
bidang Front dingin udara panas bersinggungan dengan udaradingin menyebabkan tidak stabil sehingga udara
panas naik dengan cepatdan menumbuhkan awan-awan konvektif Cumulus,
Cumulus Congestusdan Cumulonimbus. Front
dingin inilah yang menyebabkan hujan lebat, badai guruh dan hujan
es.
F. Proses terbentuknya Awan ,
Prespitasi, dan Angin
Ketika massa udara dingin dari daerah
kutub bertumbukan dengan massa udara panas dari daerah tropik akan menghsilkan front,
dimana pada titik tertentu temperatur mulai menurun, sehingga terbentuk
depresi yang berupaawan, presipitasi, dan angin.Tahap-tahapannya berupa:
a) Udara panas yang lebih ringan (1) naik di atas udara dingin (2),yangdapat membentuk
daerah yang bertekanan rendah (3)didekat front panasdan dingin terbentuk.
b) Diisap
oleh takenan rendah udara dingin bergerak berputar. Front dingin(4) mendekati front panas (5). Pada daerah tinggi
udara yang panasmengmbun dan
membentuk awan (6), menghasilkan presipitasi.
c) Ketika front dingin lebih berpengruh daripada front panas, udara panas(7) akan didorong kedaerah lebih tinggi, diatas
titik penumpukan (8).Cuacanya tidak stabil dan berangin (9).d)Penumpukan akan menghalangi aliran udara panas.
Depresi akan mulaimenghilang: angin mulai mereda dan presipitasi
berhenti.
G. Perubahan Massa Udara
Ketika bergerak ke arah khatulistiwa, massa udara artika dan
massa udara kutub benua biasanya mendapat pemanasan dari bawah dan dengan
demikianmenjadi tidak mantap. Sering kali, penguapan dari permukaan air hangat
atau dari tanah lembab serta nabatah
meningkat kadar lengasnya. Akibatnya,terbentuklah
awan gegolak di dalammassa udara itu. Jika tergabung dalam aliran mensiklon, mungkin pula terjadi pemumpunan
yang mendukung perkembangan ketidak mantapan sepanjang lapisan yang
lebih dalam. Hal ini memungkinkan awan menjadi cukup besar untuk terjadinya
curah hujan. Akantetapi, yang lebih sering,
aliran ke arah selatan di Belahan Bumi Utaramerupakan aliran antisiklon. Aliran
ini disertai oleh pemberaian yangmenimbulkan lapisan mantap yang
membatasi ketinggian terbentuknya awan,walaupun
udara tetap mendapat pemanasan dari bawah.Struktur massa udara juga berubah akibat pemumpunan atau pemberaianyang
berkaitan dengan pola aliran skala-besar. Pemberaian berhubungan dengangerakan ke arah khatulistiwa dan aliran
mengantisiklon, yang oleh karena itucenderung memantapkan udara dan
menghasilkan sungsangan. Sebaliknya,aliran ke arah kutub dan aliran mensiklon
bersifat memumpun, dan dengandemikian cenderung mengurangi kemantapan.
Pengaruh gerakan ini terutamadirasakan pada
ketinggian yang lebih besar, karena jumlah gerakan vertikal(perentangan
vertikal akibat pemumpunan dan penyusutan akibat pemberaian)sebanding dengan
ketebalan kolom udara tempat terjadinya pemumpunan dan pemberaian
tersebut.
H.
Pengaruh Massa Udara dan Front Terhadap
Iklim dan Cuaca di Muka Bumi
•
Volume
udara akan mempengaruhi daerah dibawah
permukaan sumbernya
•
Massa
udara kutub maritim berpengaruh pada kabut, gerimis, cuaca mendung dan cahaya
tahan lama hujan sedang
•
Front
panas membentuk awan cirrus yang kemudian diikuti awan stratus dan nimbostratus
yang dapat menyebabkan turun hujan di bawah permukaan front
•
Front
stasioner menyebabkan cuaca cerah
•
Front
dingin membawa awan comulusnimbus yang menyebabkan terjadinya badai di bawah
permukaan front
•
Perubahan
lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado
BAB III
KESIMPULAN
1. Front adalah
suatu wilayah atau tempat pertemuan antara dua massa udara yangmemiliki
perbedaan fisik dan kekuatannya. Biasanya, front terjadi di daerahlintang tinggi sekitar 66.5o lintang
utara atau selatan.
2. Front dapat
dibedakan atas lima jenis yaitu front panas (warm front), frontdingin (cold front), front campuran
(occluded front), front stasioner (stationaryfront) dan siklon frontal.
Klasifikasi front ini didasarkan pada temperatur udaradan dominasi udara yang terjadi.
3. Front panas
terjadi apabila massa udara panas menggilas massa udara dingin.Pada saat front panas berlangsung,
terjadi hujan gerimis dalam waktu yang lamasekitar
2-3 hari. Awan-awan yang terbentuk pada saat front panas ini adalahawan Cirrus, Cirocumulus, Cirrostratus,
Altocumulus, dan Altostratus.
4. Front dingin
terjadi apabila massa udara dingin menggilas massa udara panas,dimana massa
udara panas akan naik di atas massa udara yang lebih dingin.Front dingin
biasanya mempunyai kemiringan antara 1:80 dan 1:150 yangartinya zona transisisi tersebut
terletak pada ketinggian 1 km di atas tanah, pada jarak antara 80 sampai
150 dari front permukaan. Awan-awan yang terbentuk pada saat front
dingin adalah awan Cumulonimbus (Cb) dan Cumulus (Cu).Selama front ini
berlangsung terjadi hujan badai sangat besar, Guntur, dan kilatselama 2-3 jam.
5. Front
campuran terjadi apabila dua massa udara dingin bertemu dengan massaudara panas
sehingga massa udara dingin akan mengambil alih lokasi massa udara panas.
6. Front quasi
stationer terjadi apabila ada dua massa udara yang bertemu, baik dingin maupun
panas, tetapi masing-masing dari massa udara tersebut tidak cukup kuat untuk mendesak satu
dengan yang lainnya sehingga tidak jelas manayang mendominasi. Siklon frontal
adalah daerah front dimana terjadi pertemuan dua massa udara yang berbeda
kekuatan dan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar