BAB I
LOKASI ,LINGKUNGAN ALAM DAN DEMOGRAFI
A. Lokasi
Kabupaten labuhan batu utara adalah kabupaten yang baru
dimekarkan dari kabupaten labuhan batu dengan Undang-Undang No 23 Tahun
2008 pada 21 juli 2008 tentang
pembentukan kabupaten labuhan batu utara , semasa pemerintah Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Ibukota kabupaten ini terletak di Aek Kanopa. Kabupaten Labura
berbatasan langsung dengan Kabupaten Asahan, Padang Lawas Utara, Tapanuli
Utara, Toba Samosir dan Labuhanbatu (induk), dan memiliki luas 3.571 km2. Populasi penduduk total 330.701
jiwa dan kepadatannya 92,61 jiwa.
B.
DEMOGRAFI
Pembagian
Administrasi :
a.kecamatan :8
b. kelurahan :8
c.desa :82
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk
2010, jumlah penduduk Labuhanbatu Utara sementara adalah 331.660 orang, yang
terdiri atas 167.551 laki-laki dan 164.109 perempuan. Dari hasil Sensus
Penduduk 2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Labuhanbatu Utara
masih bertumpu di Kecamatan Kualuh Hulu yakni sebesar 19,49%, kemudian di ikuti
oleh Kecamatan Kualuh Selatan 17,06%, dan Na IX-X sebesar 15,02%, sedangkan
Kecamatan lainnya di bawah 15%.
Tabel
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Kecamatan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
1
|
2
|
3
|
Na IX-X
|
25.214
|
24.600
|
Marbau
|
19.209
|
18.984
|
Aek Kuo
|
14.597
|
14.379
|
Aek Natas
|
16.774
|
16.515
|
Kualuh Selatan
|
28.507
|
28.061
|
Kualuh Hilir
|
16.098
|
15.502
|
Kualuh Hulu
|
32.588
|
32.050
|
Kualuh Leidong
|
14.594
|
14.018
|
Labuhanbatu
Utara
|
167.551
|
164.109
|
C . LINGKUNGAN ALAM
1.Penggunaan Lahan
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah daerah Agraris, lebih 70% penduduknya
bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan,
perikanan maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor
lain juga berbasis pertanian seperti periwisata dan industry kecil atau agro
industry.
Sebagian besar lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara digunakan untuk perkebunan
rakyat kelapa sawit seluas 146.980 hektar (14,45%). Sementara lahan yang
digunakan untuk bangunan perumahan, perkantoran, industri, pendidikan, jalan
dan lain-lain seluas 9..872 hektar (2,78%) dan untuk kebutuhan pangan Kabupaten
Labuhanbatu Utara memiliki areal persawahan seluas 39.147 hektar (11,04%).
Potensi
Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Utara yang tergolong potensial adalah pada sector
Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan.
Penggunaan Lahan Menurut Jenis :
Bangunan
: 9.872
Sawah
: 39.147
Kelapa Sawit
: 146.980
Karet
: 53.888
Hutan
: 73.041
Campuran
: 6.677
Lainnya
: 18.790
3. Perkebunan
Kabupaten
Labuhanbatu Utara merupakan salah satu sentra perkebunan di Sumatera Utara.
Komoditi penting yang dihasilkan perkebunan di Kabupaten Labuhanbatu Utara
adalah Kelapa sawit. Produksi kelapa sawit (perkebunan rakyat) tahun 2009
sebesar 819.363 ton dengan total luas tanaman 63.061 ha.
Kecamatan
penghasil kelapa sawit terbesar adalah Kecamatan Aek Natas, Kualuh Hulu dan Aek
Kuo dimana kontribusi ketiga kecamatan tersebut masing-masing untuk produksi
kelapa sawit sebesar 22,97%, 17,08%, 16,19%.
Perkembangan
sektor perkebunan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Utara sangat menopang
produksi karet dan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara, hal tersebut dapat
dilihat dari luas daerah keseluruhan kelapa sawit yang mencapai 146.980 ha dan
luas lahan karet seluas 53.88 ha.
Produksi perkebunan tersebut
merupakan pilar utama dalam pengembangan sektor industri pengolahan sawit dan
karet. Besarnya potensi dapat terlihat dari pasokan bahan baku untuk industri
pengolahan dan hasil tingkat produksi perkebunan kelapa sawit yang mencapai
168.504,00 ton/tahun dan tingkat produksi perkebunan karet yang mencapai
18.656,00 ton/tahun. Hal ini memberikan gambaran bahwa sector perkebunan
merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
BAB II
ASAL MULA MANUSIA DAN SEJARAH SUKU BANGSA
Suku jawa adalah suku bangsa yang terbesar di
indonesia,dengan penghuni 90 juta jiwa. Khusus nya di labuhan batu utara. Keturunan-keturunan
masyarakat Jawa berpendapat bahawa bahasa Jawa adalah bahasa yang sangat sopan
dan mereka, khususnya orang-orang yang lebih tua, menghargai orang-orang yang
menuturkan bahasa mereka. Bahasa Jawa juga sangat mempunyai arti yang luas. Sebahagian besar penduduk Labura adalah Suku Melayu
70%, Suku Jawa 13%, Suku Batak 7%, dan suku lainnya.
Orang –orang yang ada di kecamatan Aek Kuo desa padang halaban sebagian menganut suku jawa karena konon katanya
penjajahan Belanda sampai ke kecamatan Aek Kou dan salah satu peninggalannya
adalah stasiun keretapi dulu sebagai markasa senjata belanda. Dan para penduduk
jawa yang bertransmigrasi ke daearah tersebut berasal dari pulau jawa , karena
mereka adalah pekerj dari kolonil Belanda.
Ada 03 (tiga) suku mayoritas yang menempati daerah ini
yakni Batak Toba, Batak Mandailing dan Suku Jawa. Padahal sebagaimana dimaklumi
bahwa pesisir pantai timur merupakan basis hunian bagi suku Melayu yang
membentang mulai dari daerah Langkat, Medan, Bedagai, Asahan hingga daerah
Propinsi Riau. Oleh sebab itu, suku Melayu tentulah menjadi suku asli penghuni
Kabupaten Labura pada awalnya. Namun migrasi penduduk yang berdatangan ke
Labura baik dari selatan maupun dari utara seolah-olah membuat suku Melayu
tidak lagi dominan di daerah ini.
BAB
III
BAHASA
A.
Bahasa
Yang Digunakan
Terdapat
tiga bentuk utama tingkatan variasi bahasa Jawa, yaitu ngoko (“kasar”), madya
(“biasa”), dan krama (“halus”). Namun , pada tingkat yang lebih spesifik lagi,
terdapat 7 (tujuh) tingkatan dalam berbahasa Jawa, diantaranya: ngoko, ngoko
andhap, madhya, madhyantara, kromo, kromo inggil, bagongan, kedhaton. Di antara
masing-masing bentuk ini terdapat bentuk "penghormatan" (ngajengake,
honorific) dan "perendahan" (ngasorake, humilific). Seseorang dapat
berubah-ubah registernya pada suatu saat tergantung status yang bersangkutan
dan lawan bicara. Status bisa ditentukan oleh usia, posisi sosial, atau hal-hal
lain.
Sebenarnya
bahasa yang dipakai di daerah kecamatan Aek Kuo khususnya desa Padang Halaban
beragam bahasa,seperti orang jawa terkadang berbicara bahasa jawa dengan sesama
orang jawa, dan kalau suku batak juga berbicara bahasa batak dengan orang
batak, tetapi terkadang orang batak yang tinggal di kampung orang jawa di desa
tersebut dengan mau tidak mau beradaptasi dengan suku setempat.
Tetapi
ada sebagian orang jawa yang di daerah itu memakai bahasa Indonesia dan
bercampur dengan bahasa jawa, dan bahasa jawa yang tidaklah seperti bahasa jawa
yang asli di daerah pulau jawa mereka berbahasa jawa kasar istilahnya (ngoko),
karena itu bahasa jawa nya tidak kelihat jawa halus lagi. Orang tua saya jika
kalau berbicara dengan tetangga yang suku
jawa juga bahasa yang mereka bercampur dengan bahasa Indonesia.
Kalau menurut
orang tua saya bahsa jawa yang masih asli digunakan adalah di daerah Banten,
jawa timur ,dan jawa barat. Contohnya saja:
Khusus
masyarakat Jawa di Sumatra Utara ini, mereka merupakan keturunan para kuli
kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan tembakau, khususnya di
wilayah Deli sehingga kerap disebut sebagai Jawa Deli atau Pujakesuma (Putra
Jawa Kelahiran Sumatera). Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain disebarkan
melalui program transmigrasi yang diselenggarakan semenjak jaman penjajahan
Belanda.
Maka dari itu
daerah Padang Halaban masyarakat jawa sudah ada sejak zamann penjajahan
Belanda.
BAB
IV
SISTEM
TEKNOLOGI
System
teknologi di kabupaten labuhan batu utara khusunya di Padang halaban sudah
mengikuti perkembangan zaman, suku jawa di daerah tersebut tidak lagi Gaptek dengan
teknologi zaman sekarang dengan adanya penyuluhan –penyuluhan tentang
teknologi didaerah , yang diadakan kepala desa setempat. Tetapi kalau dengan
adat istiadat jawa, suku jawa masih memegang teguh adat istiadat tersebut
apalagi dalam mendidik anak. Didesa
tersebut masih ada orang tua yang menggap bahwa pendidikan tidak lah
terlalu penting untuk anak perempuan, maka dari itu banyak di desa tersebut anak
perempuan yang dijumpai sudah menikah
atu sudah memiliki anak. Kemajuan teknologi
terkadang membawa pengaruh bagi penduduk sekitar contohya saja handphone
,banyak penduduk yang salah menggunakan teknologi ini dalam kehidupan
sehari-hari.
Tetapi
orang jawa asli yang bertempat tinggal di desa Padang halaban tersebut ada juga masih yang memasak dengan api atau kayu
bakar, padahal kepala desa setempat telah membagikan kompor gas dengan gratis.
Suku jawa di desa padang halaban sebagian telah mengikuti kemajuan tekhnologi seperti
internet, termaksud putra-putri nya. Jika diamati banyak penduduk yang sudah menggunakan
sepeda motor kalau mau pergi kerja, sedikitlah yang masih menggunakan sepeda.
Itu berarti desa Padang halaban telah menerima sisi positifnya globalisasi.
Hanphone dan sepeda motor telah menjadi kebutuhan primer, setiap keluarga pasti
memilikinya.
BAB V
SISTEM MATA
PENCAHARIAN
Mata pencaharian masyarakat jawa
kecamatan Aek Kuo desa Padang Halaban adalah perkebunan dan pertanian. Karena
di daerah ini separuh dari pemukiman telah di bangun perkebunan kelapa sawit
oleh PT .SMART, maka dari itu banyak penduduk yang bekerja di perkebunan kelapa
sawit, kebanyakan suku jawa yang bekerja apalagi suku jawa dikenal sebagai suku
yang rajin dalam bekerja, tidak dipungkiri kalau pada penjajahan Belanda suku
jawa lah yang di pakai untuk membangun rel keretapi.
Ada juga penduduk yang bekerja di
istansi pemerintahan, PNS,dll.
BAB VI
ORGANISASI
SOSIAL
Organisasi
sosial yang berasal dari Jawa sangatlah beragam. Tapi satu hal yang tak dapat
dipungkiri adalah bahwa ciri khasnya terletak dalam kemampuan luar biasa
kebudayaan Jawa untuk membiarkan diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang
kebudayaan yang datang dari luar, dan dalam banjir itu mempertahankan
keasliannya. Kebudayaan Jawa katanya, justru tidak menemukan diri dan
berkembang kekhasannya dalam isolasi, melainkan dalam pencernaan masukan-masukan
dari luar.
BAB VII
SISTEM
PENGETAHUAN
Kebanggaan
orang Jawa tampaknya belum pudar di desa ini. Sebagai salah satu suku di
Indonesia dengan populasi paling tinggi sekaligus konon kabarnya paling tua
dalam hal peradaban, kebudayaan Jawa tak bisa disangsikan kemajemukannya. Mulai
dari aksara kuno, perhitungan tanggal dan bulan, ramal-ramalan sampai dengan
peninggalan candi tertua ada di budaya satu ini.
Salah
satu bentuk sistem pengetahuan yanga ada, berkembang, dan masih ada hingga saat
ini, adalah bentuk penanggalan atau kalender. Bentuk kalender Jawa menurut
kami, adalah salah satu bentuk pengetahuan yang maju dan unik yang berhasil
diciptakan oleh para masyarakat Jawa kuno, karena penciptaanya yang terpengaruh
unsur budaya islam, Hindu-Budha, Jawa Kuno, dan bahkan sedikit budaya barat.
Namun tetap dipertahankan penggunaanya hingga saat ini, walaupun penggunaanya
yang cukup rumit, tetapi kalender Jawa lebih lengkap dalam menggambarkan
penanggalan, karena di dalamnya berpadu dua sistem penanggalan, baik
penanggalan berdasarkan sistem matahari (sonar/syamsiah) dan juga penanggalan
berdasarkan perputaran bulan (lunar/komariah), dan sampai sekarang sistem itu masih adaa di desa ini.
BAB VIII
KESENIAN
Kesenian
asli suku jawa di desa padang halaban belumlah
hilang dari kebudayaan karena mereka sangat menjunjung tinggi kesenian, setiap
ada hari –hari besar selalu mengadakan pertunjukan kesenian contohnya:
1. Pakaian
Adat/Khas Jawa Tengah
Suku Jawa
mempunyai pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebaya
merupakan pakaian khas Jawa Tengah yang sangat terkenal, sehingga kini kebaya
bukan hanya menjadi pakaian khas Jawa saja tetapi sudah menjadi pakaian adat
nasional. Itu merupakan suatu bukti bahwa kebudayaan daerah merupakan bagian
dari kebudayaan nasional. Dan banyak kita lihat di setiap acara perkawinan suku
jawa kedua pengantin masih menggunakan pakaian adat suku jawa.
2. Kuda Lumping
Kuda Lumping
merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena dimainkan dengan cara
mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan.
Kesenian ini
dimainkan dengan cara orang yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yang
dibentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet.
Keanehan kesenian ini adalah orang yang memerankannya akan mampu memakan kaca
serta rumput. Selain itu orang yang memerankannya akan dicambuk seperti halnya
menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh seorang pawang. Kesenian
ini merupakan kesenian yang dalam memainkannya membutuhkan keahlian yang sangat
khusus,
karena merupakan kesenian yang cukup berbahaya.banyak pemuda desa yang ikut dalam kesenian ini.
Kesenian ini
sangat digemari oleh suku jawa di daerah saya, selain menarik dan menantang
banyak dari desa lain berbondong- bondong untuk menonton jika salah satu desa
membuat acara
ini. Bangga menjadi suku jawa karena setiap adat istiadat dan kebudayaan belum
hilang, malah semakin di junjung tinggi karena
suku jawa adalah suku yang menarik dari kesenian dari suku –suku lain yang ada
di Indonesia.
3. Reog
Di daerah Jawa
Tengah terdapat kesenian yang disebut Reog,dan kesenian ini juga sering di
tampilkan di desa padang halaban pada acara-acara perkawinan,sunatan,dll.
kesenian ini pada umumnya ditampilkan dengan bodoran, serta diiringi dengan
musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan oleh
beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni. Kesenian ini
ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang kebanyakan cerita yang
dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon. Banyak juga warga yang menyukai kesenian
ini, dan suku batak yang ada di daerah ini juga antusias dengan kesenian ini.
BAB IX
SISTEM RELIGI
Agama yang di anut suku jawa di desa padang halaban
adalah islam tetapi juga ada yang kristen. Kalau di amati orang –orang jawa di
desa ini masi menganut yang namanya kepercayaan animisme atau yang mempercayai
adanya roh halus, contohnya saja jika hari raya idul fitri sebagian orang jawa
di desa ini masih ada yang membuat sesaji makanan taupun kemenyan pada hari
pertama lebaran. Dan masyarakat tidak pernah menghilangkan ritual seperti itu
karena menrut mereka itu adalah sesuatu yang sudah ada sejak dulu sejak zaman
nenek moyang, maka mereka sampai sekarang mewarisi kepercayaan itu.
Dan peristiwa lainnya adalah ketika sesorang ibu yang
hamil dan usia kandungannya sudah 7 bulan wajib diadakannya acara 7 bulanan
yang acaranya memandikan ibu tersebut dengan air bunga dan membelah kelapa
melihat jenis kelamin anak yang dikandungnya
karena menurut orang tua saya sistem dahulu belum mengenal USG maka dari
itu cara melihat jenis kelamin apa bayi nya menggunakan belah kelapa di 7
bulanan. Sungguh banyak keunikan –keunikan yang di lihat dari suku jawa yang
ada di desa padang halaban.
Keunikan lainnya pada bulan syuro atau kalau di kalender islam adalah bulan
dzulhijjah kalau didalam bulan islam bulan syuro adalah bulan baik, tetapi
dalam kepercayaan jawa bulan itu adalah bulan yang tidak baik mengapa karena
setiap bulan itu datang dipercayai sebagai bulan yang penuh kesialan dan
musibah, contohnya kita tidak boleh masuk rumah baru, kita tidak boleh
melakukan acara pesta perkawinan, kita tidak boleh berpergian, misalnya jika
kalau kita berpergian kita mengalami kecelakaan dan kecalakaan nya di bulan
syuro maka itu salah satu dari kesialan di bulan itu, Eyang atau nenek saya
selalu melarang berpergian kemana –man kalau bulan ini datang , eyang saya
salah satu nya orang yang masih mempercayai budaya primit tersebut.
Terkadang berpikir hal tersebut adalah bertentangan apa yang kita pikirkan
di zaman semodren ini masih ada orang yang mempercayai hal mistis seperti itu.